5/15/2011

Brand Activation (Media iklan line bawah /Bellow The Line)

Melanjutkan yang kemarin, tentang jenis media iklan,kenapa tidak dijadikan satu dengan yang kemarin? terlalu panjang, postingan kalai ini bagian dari Brand activation (Media iklan line bawah /Bellow The Line).
Beragam pendekatan dalam melakukan brand activation ini sudah banyak dilakukan.

Jenis-jenis iklan line bawah ini meliputi:

a. LITERATUR PENJUALAN

Banyak barang dan jasa yang bisa dijual dengan lebih mudah kalau konsumen diberi tulisan/literatur yang secara lebih rinci menjelaskan kegunaan, karakteristik dan berbagai aspek lainnya dari produk yang bersangkutan.
Tulisan yang membuat aneka informasi mengenai produk itulah yang disebut sebagai literatur penjualan. Cara penawaran literature ini bisa lewat iklan, dikirim lewat pos dengan disertai produknya sendiri (misalnya pada bungkusannya atau kemasannya. Atau bisa juga disediakan di point of salenya).

Bentuk-bentuk literature penjualan itu sendiri cukup bervariasi, antara lain:
• Leaflet, berwujud sehelai kertas dari bahan yang agak kaku (agar tidak mudah robek,ditekuk, atau dilipat)
• Folder, seperti tersirat dari namanya, folder adalah selembar bahan cetakan yang bisa jadi ukurannya cukup besar yang penampilannya diperingkas dengan cara melipat folder menjadi dua seperti map atau buku agar mudah dibawa-bawa. Atau bisa juga dilipat dengan gaya corcentina sehingga membentuk beberapa halaman terpisah tanpa perlu dipotong.
• Brosur atau booklet. Bila literature berjumlah kelipatan empat halaman, maka literature penjualan tersebut bisa dijilid dengan semacam penjepit yang sederhana, sementara halaman-halaman tunggal dapat dijilid dengan cara penjilidan seperti biasa, dimana sisi kiri dilem dan kemudian diberi cover agar lebih kuat dan indah.
• Broadsheet, bentuk literature ini sebenarnya sekedar merupakan jenis lain dari folder yang tidak dilipat dan berukuran sama dengan sehalaman surat kabar. Peta, atlas dan poster-poster kecil biasa dicetak dengan ukuran ini. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut halaman surat kabar yang berukuran besar (normal), guna membedakannya dengan ukuran halaman tabloid.
• Catalog merupakan sejenis brosur yang menerangkan dan kadang-kadang ditambah dengan ilustrasi tentang berbagai produk yang ditawarkan perusahaan dengan harganya. Ukurannya bermacam-macam mulai dari ukuran saku sampai yang sebesar buku telepon, tergantung keperluan bisnisnya.
• Jadwal perjalanan. Literature penjualan ini juga tergolong brosur, dan ukurannya bisa menyerupai sebuah buku saku yang cukup tebal sepertiu jadwal penerbangan atau bisa juga berupa folder-folder kecil seperti jadwal untuk bis dan kereta api. Pada umumnya jadwal yang berisi catatan keberangkatan dan kedatangan kereta api atau penerbangan seukuran buku tulis.
• Kartu pos berwarna. Publisitas yang bermanfaat bisa didapat dengan menghadiahkan kepada para pelanggan kartu pos yang menarik. Hal ini sudah lazim dilakukan oleh menejemen hotel-hotel, maskapai penerbangan dan lain-lain.
• Peralatan tulis menulis. Amplop-amplop dan kop surat yang ditempatkan di kamar-kamar hotel tidak saja berguna sebagai salah satu layanan hotel, namun benda-benda tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana iklan. Disitu dapat dituliskan nama produk-produk atau jasa yang tersedia, atau sekedar daftar alamat dan nomor telepon pihak perusahaan. Cara sederhana ini sering berhasil mengundan datangnya pesanan.
• Sisipan/stuffer. Ini adalah leaflet-leaflet yang ditempatkan atau disisipkan dalam kotak atau kemasan produk yang bersangkutan. Isinya adalah petunjuk-petunjuk tentang bagaimana cara menggunakan suatu produk atau kegunaan-kegunaan mengiklankan produk-produk lain dari suatu perusahaan.
• Agenda/ catatan harian kecil, baik buku catatn harian atau diary meja maupun yang berukuran saku memiliki iklan yang lama, karena diary dipakai sepanjang tahun dan diary baru atau diary yang diisi kembali bisa diberikan setiap tahun seperti untuk hadiah tahun baru. Selain sebagai hadiah keneng-kenangan, ini merupakan wahanaiklan yang sederhana akan tetapi cukup efektif.
• Catatan nomer telepon, bisa berupa kertu-kartu gantung atau buku pencatatseukuran saku yang tampak serasi jika ditempatkan disamping telepon.
• Kartu jaminan. Kartu ini lazim dipasang menyertai berbagai produk, berisikan petunjuk-petunjuk yang bersangkutan termasuk cara penggunaannya atau perawatannya.
• Kartu-kartu garansi. Selain untuk memberi nomor register penjualan yang dibutuhkan sebagai garansi, kartu-kartu ini juga bisa digunakan sebagai wahana untuk mengumpulkan detil-detil pembelian at5au aneka informasi lainnya dari konsumen dalam rangka suatu riset.
• Daftar harga dan formulir pemesanan. Kedua jenis literature penjualan ini bisa disatuikan atau dibuat terpisah. Formulir-formulir pemesanan harus dirancang sedemikian ruapasehingga mudah diisi, dan informasi lainnya seperti jumlah pemesanan/order atau jumlah pembayaran, serta alamat lengkap si pemesan harus tertera jelas.

b. BENDA-BENDA PAJANGAN DI TEMPAT PENJUALAN (POINT OF SALES DISPLAY MATERIAL)

Yang dimaksud dengan benda pajangan adalah benda-benda yang sengaja dirancang untuk menarik perhatian pengunjung, serta mempertinggi kemungkinan terjadinya penjualan. Pajangan tersebut bisa juga menjadi semacam pertanda bahwa suatu tempat atau pihak perusahaan tertentu merupakan pemasok produk tersebut.
Benda-benda pajangan cukup bervariasi, di antaranya:
• Mobil atau alat peraga bergerak. Mobil ini biasanya dipasangi dengan potongan-potongan pajangan yang diikat pada semacam kawat yang merentang dari atap took sehingga bila tertiup angina ia berkibar-kibar. Mobil-mobil semacam ini banyak dipakai oleh supermarket-supermarket yang ruang pajangnya terbatas.
• Poster. Poster berukuran crown atau double crown biasanya selalu ada di ruang-ruang pajang, di dinding dekorasi, pintu-pintu serta jendela-jendela toko. Selain poster-poster bergambar dan berwarna ada pula poster yang dibuat dari kain sutra yang mengkilap warnanya, yang sering dipakai barbagai took untuk mengumumkan adanya suatu penawaran khusus.
• Stiker. Merupakan salah satu bentuk pajangan tertua, yang masa bertahannya sangat lama. Bentuknya adalah potongan-potonganh kertas yang bisa ditempel di sudut-sudut jendela.
• Contoh-contoh kemasan. Kotak, bungkusan atau botol kosong yang serupa dengan produk aslinya juga berguna untuk pajangan di jendela, terutama untuk aneka produk yang mudah rusak jika dibiarkan terlalu lama dipajang, atau produk yang terlalu banyak memakan tempat jika dipajang secara utuh.
• Produk sisa. Banyak supermareket mempunyai tong-tong yang dihiasi dengan nama-nama produk dan diisi dengan produk sisa yang bermerek yang ditempatkan di dekat kasir untuk menarik minat pembeli.
• Stand kasa. Stand semacam ini, baik yang berdiri sendiri atau dipasang di atas meja counter, atau digantung di meja kasir, berisi suatu produk tertentu yang dijual secara swalayan. Stand tersebut harus dipasangi papan nama pabrik pembuatnya agar para pengecer tidak mengisinya dengan produk lain yang justru merupakan saingan mereka.
• Kartu pajangan. Kartu-kartu semacam ini baik yang diikat maupun yang digantung, terbuat dari kertas atau logam, gampang dibawa jika si pengecer memiliki ntoko yang berpindah-pindah atau temporer. Krtu tersebut bertahan lama terutama yang bahannya kuat ada yang dipajang secara permanent, ketakanlah di meja resepsionis hotel, misalnya kertu-kartu kredit pajangan.
• Kotak-kotak dispenser. Mirip dengan kartu pajangan, kotak dispenser sifatnya portable dan bisa dipasang secara permanent kalau leaflet-leaflet yang ada di dalamnya selalu dibutuhkan orang. Kotak dispenser seperti ini sering dipakai untuk memajang prospectus-prospectus asuransi, leaflet atau brosur wisata, dan formulir resmi.
• Jam dinding. Inipun merupakan pajangan yang popular permanent karena setiap kali orang melihat jam, maka pada waktu yang bersamaan akan terbaca pula nama si pemasang iklan
• Tokoh-tokoh iklan. Johnie walker, Ronald McDonald, Michelin Maa, Kelinci Enigizer merupakan tokoh-tokoh yang dasawarsa ini digunakan menjadi pajangan. Ada yang berupa patung atau potongan karton. Tokoh pajangan milik Michelin bahkan muncul dalam berbagai bentuk patung karet. Ada statis ada pula yang bergerak.
• Model. Kerena bentuknya tiga dimensi dan berskala tertentu, maka model sifatnya anat realistis dan cocok untuk digunakan sebagai pajangan terutama barang-barang yang aslinya terlalu besar ataui yang mustahil dipajang di etalase. Misalnya model pesawat terbang.
• Model bergerak. Model yang aktif biasany6a menarik perhatian sehingga ada saja orang yang berhenti dan mengamatinya.
• Pajangan berlampu. Seperti halnya lampu hiasan yang berkedap-kedip atau berganti-ganti warna, symbol atau pajangan berlampu yang dipasang pada sebuah jendela akan menarik perhatian, khususnya bagi orang yang berlalu-lalang di depan toko atau di jalan raya setelah hari gelap. Perhatian akan tetap tercurah sekalipun tokonya tutup.
• Kartu/ kotak dispenser. Ada dispenser yang ditempel secara utuh di dinding seperti kartu-kartu yang dipakai untuk mengambil kacang goreng, dan ada yang dipajang, di gantungan, dan berbentuk balon, kantong atau sachet untuk barang-barang sep[erti mainan, pisau cukur, kaset musik, barang-barang pandai besi, atau bolpen. Gantungan bisa dipasang di dinding atau took atau stand khusus atau fitting yang disediakan oleh pabrik. Dengan demikian dispenser merupakan salah satu bahan pajangan yang permanent dan bersifat swalayan.


salam hormat dariku,
IG @widhawatitok

Related Posts

Silakan Berkomentar di Blognya Mbak Widha (BMW), Agar komentarnya rapi mohon komentar menggunakan NAMA anda, hindari pemakaian nama yang aneh-aneh biar gak masuk Spam!

Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong