Showing posts with label teori periklanan. Show all posts
Showing posts with label teori periklanan. Show all posts

9/10/2012

Merancang Format Iklan Outdor

Merancang format iklan outdoor mencakup merancang warna, ukuran dan ilustrasi. Penataan elemen-elemen mekanis yang sesuai dapat meningkatkan kemampuan iklan outdor untuk menarik perhatian.

a. Merancang Warna
Desain yang penuh dengan warna yang brilian dapat membangkitkan tanggapan emosional yang akan memberikan inspirasi kesan yang abadi. Dalam iklan sangat penting untuk membuat pesan mudah dibaca, maka harus dipilih warna dengan kontras yang tinggi, baik dalam identitas warna (hue) misalnya merah, kuning, biru maupun dalam nilai (value). Nilai merupakan ukuran kecerahan atau kegelapan yang dapat dipisahkan dalam kecerahan relatif terhadap warna (tint) atau kegelapan relatif terhadap warna (shade). Warna yang kontras dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh, sedangkan warna yang kurang kontras akan bercampur dan akan mengaburkan pesan yang disampaikan.


b. Merancang Ukuran
Periklanan menyampaikan pesan yang benar kepada audien yang benar, waktu yang benar dan tempat yang benar. Kalau ukuran iklan outdoor bergantung pada jenis iklan outdoor dan tempat iklan outdoor tersebut diletakkan. Berdasarkan jenis iklan outdoor dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu Billboard, Transit, Street Furniture dan Alternative Media. Billboard ukuran standarnya lebar 48 kaki dan tinggi 14 kaki (lebar 14,6 m dan tinggi 4,2 m).

c. Merancang Ilustrasi
Ilustrasi merupakan sebuah representasi visual (gambar, foto, warna, kata, simbol, logo dsb.) yang digunakan untuk membuat beberapa subyek menjadi lebih jelas, menarik dan mudah difahami. Merancang ilustrasi dalam periklanan harus membuat pesan yang disampaikan menjadi jelas, menarik dan mudah difahami.



salam hormat dariku,
widhawati


5/16/2011

Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Pemilihan Media Iklan

Meski ngantuk tapi update postingan dulu aja deh, ambil tema tentang Pemilihan Media Iklan saja. Media iklan memang begitu banyak alternatifnya sehingga para pengiklan bisa dengan leluasa memilihnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media iklan, antara lain sebagai berikut:

1. Tujuan periklanan
Tujuan periklanan perlu ditetapkan sebelum memilih media iklan, misalnya tujuan melakukan kegiatan periklanan adalah untuk meyebarkan informasi produk dengan cepat ke masyarakat luas, untuk mencapai tujuan tersebut bisa dicapai dengan memilih radio atau surat kabar sebagai media iklanya, karena radio dan surat kabar penyebaran informasinya lebih cepat.

2. Sirkulasi media
Sirkulasi media yang dipakai harusnya disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju dan juga harus sesuai dengan distribusi produknya. Jika produk yang ditawarkan distribusi atau daerah penjualan untuk daerah lokal saja, maka media iklan yang dipilih baiknya yang menjangkau daerah penjualan produk tersebut. Misalnya, anda memiliki sebuah usaha mebel dengan pasaran di daerah Jogjakarta maka anda bisa memilih media cetak lokal jogja yaitu Harian Jogja atau Kedaulatan Rakyat (KR).

3. Waktu dan alokasi dimana keputusan membeli dibuat
Waktu dan alokasi dimana keputusan membeli dibuat sangat berpengaruh dalam pemilihan media iklan karena kemungkinan keputusan pembelian konsumen tidak selalu terjadi dirumah. Bahkan bisa jadi konsumen yang sudah merencanakan keputusan pembelian dari rumah akan berubah ketika melihat sebuah iklan.

4. Biaya yang harus dikeluarkan
Biaya yang harus dikeluarkan untuk beriklan harus diperhatikan agar tidak terjadi pembengkaan biaya karena aktivitas pereiklanan. Pemilihan media iklan perlu disesuaikan dengan dana yang tersedia dan seberapa jauh sirkulasi atau jangkauan penyebarannya. Biasanya semakin luas yang dijangkau oleh media iklan maka biayanya pun akan semakin mahal. Misalnya biaya iklan untuk TV lokal pastinya akan lebih murah dari pada TV nasional.

5. Kerja sama dan bantuan yang ditawarkan oleh media
Media iklan memang banyak tersedia, mereka berlomba menawarkan pelayanan yang berbeda-beda. Dalam memilih media iklan yang perlu diperhatikan salah satu diantaranya adalah kerja sama dan bantuan yang mereka tawarkan. Dan sebagai pihak yang memasang iklan sudah pasti akan memilih media yang menawarkan kerjasama yang baik dan bantuan promosi yang lebih besar.

6. Karakteristik media
Karakteristik media perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pemilihan media. Karekteristik media yang dipilih baiknya disesuaikan dengan jenis produk yang akan diklankan. Jika produk yang akan diklankan sudah cukup digambarkan dengan tulisan, pilih saja media cetak sebagai media iklanya. Jika produk yang ditawarkan bisa digambarkan melalui suara, pilih saja radio sebagai media iklannya.

7. Kebaikan dan keburukan media
Kebaikan dan keburukan media perlu dipertimbangkan karena keberhasilan dalam periklanan yang akan dilakukan nantinya juga tergantung dari buruknya suatu media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Dari sekian banyak media iklan yang ada, masing-masing tentu memiliki kebaikan dan keburukan. Sebagai pemasang iklan tentunya akan memilih yang paling baik dan paling minim keburukanya.

Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media iklan agar aktivitas iklan yang akan dilakukan dapat efektif dan efisian dalam mencapai tujuan. Sebagai pihak pemasang iklan memang perlu jeli dalam memilih media yang tepat sesuai dengan apa yang akan diiklankan.



salam hormat dariku,
@widhawatitok



5/14/2011

Macam-macam Jenis Media Iklan

Bicara soal Jenis Media Iklan jadi inget masa kuliah matkul periklanan, padahal dulu aja gak pernah belajar sekarang bikin postingan seputar materi-materi dulu kala ya anggap aja remidi US. Media iklan merupakan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan iklan kepada khalayak. Media iklan juga termasuk sarana komunikasi yang digunakan untuk mempromosikan suatu barang atau jasa kepada konsumen. Media iklan yang digunakan untuk penyampaian iklan sebagiknya dipilih sesuai dengan kebutuhan. Banyaknya media yang bisa dipilih saat ini menjadikan para pengiklan lebih leluasa dalam memilih alternatif yang paling efektif dan tepat sasaran. Media iklan bisa digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Media Iklan Lini Atas (Above The Line)
Media above the line merupakan media iklan yang dipasang ditempat yang terbuka seperti di pusat keramaian, di tempathttp://www.blogger.com/-tempat umum atau di pinggir-pinggir jalan. Media Above the Line adalah media yang terukur, terukur ratingnya, pembacanya, pengeluarannya, serta efeknya, mudah untuk diawasi pergerakannya. Media iklan above the line meliputi:

a. Surat kabar atau koran
b. Majalah
c. Televisi
d. Radio
e. Media luar ruangan seperti billboard
f. Internet
g. dll

2. Media iklan line bawah (Bellow The Line)

Below The Line ( BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dll. Pada intinya definisi below the line adalah bentuk iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi atas penyiarannya/pemasangannya. Kegiatan promosi below the line suatu brand paling banyak dilakukan melalui beragam event. Dengan event ini, konsumen akan berhubungan langsung dengan brand, sehingga bisa terjadi komunikasi antara brand dengan konsumen.

salam hormat dariku,
IG @widhawatitok


5/11/2011

Strategi Merancang Simbol Dalam Pemasaran

Simbol merupakan obyek dari obyek lainnya jika yang lambangkannya tidak mempunyai hubungan intrinsik sebelumnya, tetapi dihubungkan secara kiasan atau sesuka. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang simbol adalah untuk :
a. menciptakan visual sederhana
b. menampilkan informasi atau mengekspresikan makna
c. menciptakan sebuah tanda yang berbeda
d. menciptakan desain yang dapat dikenali dengan cepat
e. sesuai dengan ide atau sesuatu yang disajikan
f. mudah disesuikan baik reprodusi hitam dan putinya ataupun ukuranya.
g. Untuk menciptakan hubungan simbolis, perancang iklan menggunakan bahasa kiasan atau nonliteral atau non harfiah.
Bahasa kiasan mengekspresikan sesuatu dengan hal yang biasanya digunakan untuk melambangkan hal lain yang dianggap berkaitan. Bahasa kiasan tersebut terdiri dari perumpamaan, metafora dan alegori.

• Perumpamaan
Perumpamaan merupakan majas perbandingan menggunakan kata pembanding, misalnya serupa, seperti, umpama, laksana, bagaikan atau sebagai item gabungan kelas yang berbeda. Contohnya “cinta” serupa dengan bunga “mawar”. “Kekuatan yang kencang” serupa dengan “kuda”.

• Metafora
Metafora adalah penggunaan kata yang mengandung makna perbandingan dengan benda lain karena adanya persamaan sifat antara kedua benda itu, misalnya tangan kursi, karena bagian kursi itu menyerupai tangan, demikian juga leher botol, leher baju dan sebagainya. Dalam periklanan metafora menggunakan sebuah kata atau frase untuk menyatakan sebuah konsep atau obyek dengan kiasan atau tidak secara harfiah atau tidak secara lateral dengan tujuan untuk membuat ide yang abstrak menjadi lebih nyata.

• Alegori
Alegori merupakan perluasan dari metafora. Alegori menggunakan perbandingan yang utuh, misalnya hidup diumpamakan dengan biduk atau bahtera yang terkatung-katung di tengah lautan, kesukaran dengan badai dan topan, suami istri dengan nahkoda dan jurumudi yang harus seia sekata mengemudikan bahtera itu melalui topan dan badai menuju kebahagiaan yang dibandingkan dengan tanah tepi yang kan dicapai. Alegori merupakan persamaan obyek dalam bagian narasi, yang mengadung arti diluar narasi itu sendiri.
Alegori menggunakan karakteristik lain, yaitu personifikasi. Melalui personifikasi, kualitas abstrak dalam suatu narasi menyerupai karakteristik manusia.


salam hormat dariku,
IG @widhawatitok


5/09/2011

Strategi Merancang Logo Sebagai Identitas Merek

Logo merupakan suatu identitas merek yang mengkomunikasikan secara luas tentang produk, pelayanan dan organisasi dengan cepat. Logo tidak sekedar suatu label, tetapi menampilkan pesan kualitas dan semangat produk, salah satunya lewat pemasaran, periklanan dan kinerja produk. Logo sudah semestinya berbeda dengan pesaing, selain itu juga bersifat unik, mudah diingat dan dikenali. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain atau merancang logo antara lain:


a. Kelas dan bisa dibaca
b. Membedakan produk, pelayanan dan organisasi dari pesaing
c. Sesuai dengan usaha bisnis
d. Mengekspresikan semangat, kualitas, kepribadian produk, pelayanan dan organisasi
e. Konsisten dengan prinsip keseimbangan dan kesatuan
f. Menciptakan hubungan yang positif
g. Mudah diingat
h. Dapat bekerja pada reproduksi hitam dan putih serta berwarna.
i. Mudah diatur ukurannya baik dikecilkan atau dibesarkan.
j. Mempunyai dampak visual yang efektif.
k. Agar logo mempunyai dampak visual yang efektif harus berhubungan dengan karakteristik dasar desain, yaitu bentuk, tampilan, bobot dan kontras yang baik.

contoh logo apple:



salam hormat dariku,
IG @widhawatitok

4/30/2011

STRATEGI MERANCANG SLOGAN

Kesuksesan dalam periklanan akan lebih mudah didapat dengan menampilkan slogan dalam iklan. Slogan terdiri dari satu atau beberapa kata yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi lebih menarik dan bermakna. Slogan yang dituangkan dalam sebuah iklan baiknya dibuat sejelas mungkin agar mudah dibaca, apalagi jika media iklannya outdoor seperti space-space iklan dipinggir jalan. Slogan mempunyai dua fungsi utama, yaitu untuk menjaga keberlangsungan serangkaian iklan dalam kampanye dan untuk menyederhanakan sebuah strategi pesan periklanan pada pernyataan positioning agar menjadi ringkas, dapat diulang, menarik perhatian dan mudah diingat. Kita biasa mendengar kiasan “Gambar merupakan seribu kata”, sebaliknya dalam merancang slogan berlaku : Kata (Slogan) merupakan seribu gambar.



Misalnya, “Inspiring Beauty” merupakan slogan dari Wardah Cosmetic



“Gaya Islami”, slogan dari Shafira





salam hormat dariku,
IG @widhawatitok

4/13/2011

Fantasi (fantasy) dalam Strategi Merancang Gaya Iklan

Gaya ini bermaksud untuk menciptakan fantasi di sekitar produk tersebut atau penggunaannya. Dengan gaya ini pengiklan bisa mengiklankan produk dengan sebuah fantasi yang seolah-olah nyata. Produk menjadi bagian pusat dari situasi yang diciptakan oleh pengiklan. Dengan menguasai teknologi digital (multimedia), orang-orang kreatif di periklanan sekarang dapat menghasilkan urutan fantasi yang seolah-olah nyata Iklan kosmetik biasanya menggunakan gaya fantasi untuk menarik konsumen.





salam hormat dariku,
widhawati

3/02/2011

PERIKLANAN TANGGAP LANGSUNG (DIRECT RESPONS ADVERTISING)

'Blognya Mbak Widha' posting lagi terkait Periklanan dengan judul PERIKLANAN TANGGAP LANGSUNG (DIRECT RESPONS ADVERTISING). Walaupun periklanan (Advertising) merupakan alat komunikasi pemasaran tersendiri, “iklan tanggap langsung” lebih cenderung menjadi bagian Direct Marketing. Iklan tanggap langsung berbeda dengan iklan konsumen umum dalam beberapa hal sebagai berikut:

1. Iklan tanggap langsung memberi penawaran tertentu yang menghendaki tanggapan segera. Iklan tanggap langsung tidak dimaksudkan untuk mengarahkan konsumen dalam kerangka berpikir yang positif pada masa yang akan datang. “Iklan tanggap langsung” tidak mencoba membuat citra bagi pengiklan. Iklan tanggap langsung secara cepat mengarahkan para konsumen dalam kerangka berpikir yang positif untuk pembelian pada saat ini. Iklan tanggap langsung menginginkan penjualan: sekarang juga!



2. Naskah iklan lebih panjang, memuat semua informasi yang dibutuhkan prospek untuk mengambil keputusan. Isi pesan lebih infomatif, dan memiliki headline (judul) yang menjanjikan-keuntungan yang lebih kuat daripada iklan umum. Naskahnya mengemukakan secara rinci berbagai manfaat produk yang ditawarkan. Penulis naskah sebaiknya menyusun semua bukti yang ada untuk memberikan jaminan kepada para pembaca, khususnya jaminan uang kembali, dan bonus khusus untuk jawaban yang cepat. (Hal ini dikenal sebagai rumusan PAPA, yaitu sebagai: Promise [janji], Amplification [penjelasan], Proof [bukti], Action [tindakan].)

3. Iklan tanggap langsung diarahkan kepada audiens yang lebih selektif. Karakteristik sasaran “cukup” dikenali. Itu sebabnya iklan tanggap langsung harus lebih bersifat pribadi daripada iklan umum. Medium diarahkan secara pribadi, dan naskah sebaiknya dilukiskan dalam gaya yang sama sebagaimana surat pribadi atau penjualan melalui telepon.

4. Dalam iklan tanggap langsung, hasil-hasilnya segera diperoleh. Tidak seperti iklan-iklan umum (kecuali periklanan eceran), tanggap langsung menyediakan ukuran keberha¬silan yang berjangka pendek, teliti, dan berhubungan dengan penjualan. Iklan tanggap langsung memuat penggunaan sarana untuk melakukan respon (kupon, no telepon, atau keduanya) untuk memfasilitasi tindakan langsung. Mekanismenya harus mudah (mis telp bebas pulsa) Peribahasa lama yang mengatakan, “Iklan adalah petugas penjualan dalam bentuk cetak,” barangkali merujuk kepada tanggap langsung.

Sekiranya sekian cukup terkait PERIKLANAN TANGGAP LANGSUNG (DIRECT RESPONS ADVERTISING), jika butuh promosi bisa dengan Jasa Review Murah di BMW, Promosinya sederhana tapi Jelas!


salam hormat dariku,
widhawati

Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong