9/06/2011

Mencoba Naik Sepeda Dari Jogja - Klaten, Emang Kuat? Hanya 3 Jam!

Ceritanya dalam sebuah postingan aku pernah  bercita-cita mudik hanya dengan sepeda ontel saja, no motor, no bus, and etc just ontel ajah. Dan alhamdulillah yah, cita-cita itu tercapai. Lalu, Kalau sudah tercapai dapat apa? Gak dapat apa-apa sih, cuma dapat secuil cerita yakni Cerita Mudik-Balik: Naik Sepeda Ontel Ajah! Emang mudik dari mana dan kemana sih? Dari Jogja ke Klaten. Ya'elah Jogja-Klaten kan dekat, cuma beberapa kilo aja kan? iya gak nyampek 1 ton, kalau dari kosku di Jogja hingga rumahku di ndeso mungkin sekitar 60km dengan total waktu tempuh 3 jam lebih-lah kalo gak pekek istirahat kalo pakek istirahat 3 jam lebih banget.

Cerita Kala Mudik:

Aku mudik hari senin tanggal 29 Agustus 2011 alias H-1 untuk yang lebaran hari selasa. Aku berangkat dari tempat singgah didaerah Tamsis pukul 04:45 dalam kondisi masih menjalankan puasa. Sesampai dibawah jembatan Janti rasanya bweehhh pengen berhenti dan tidur, tapi pikir-pikir disana banyak orang sakit (jiwa), nanti kalo aku tertidur beneran gak ada yang bangunin deh, parah-parah dkerubungi sama orang sakit (jiwa) jadinya aku bablas aja alias pakek acara istirahat, langsung hajar, genjot terus pantang direm kecuali kalo darurat. Paling suka kalo ada jalan yang menurun tapi apa mau dikata kebanyakan jalan Jogja-Solo kalau ada turun pasti ada nanjak dan juga sebaliknya.

Gak tau kenapa yang awalnya dari bawah jembatan janti brasa capek luar biasa eh tetapi walau tanpa istirahat eh malah semakin semangat, rasanya segar-segar gimana gitu. Dan kemudian didaerah kalasan dari jalan aku lihat nampak pucukan candi, dimana meski sering kali lewat situ tapi aku tak melihatnya, dan kemudian aku berfikir "awas can besuk kalo balik aku pasti cari kamu untuk melihat lebih dekat". Beberapa waktu kemudian pukul 5:50 sampailah aku dikawasan Candi Prambanan, disana dah nampak rame baik pos pemudik, polisi ataupun pengguna jalannya. Dan kemudian pukul 06:04 sampailah aku di suatu tempat yang bertuliskan "KABUPATEN KLATEN" kotaku .... susuku. Pukul 06:34 aku sampai di RS Soeradji dan kemudian genjot terus dan meninggalkan jalan Jogja-Solo untuk memasuki jalan menuju ndeso. Pukul 07:15 aku sampai dirumah tapi bukan rumahku tapi rumah teman dan akirnya aku Istirahat juga. Setelah beberapa saat istirahat sampailah aku dindesoku dirumah orangtuaku pukul 08:05.

Rencana mudik dengan sepeda ontel ini adalah rencana rahasia walau sudah aku sampaikan dipostingan dan aku sampaikan kebeberapa teman. Tapi pihak keluarga/kerabat/tetangga gak ada yang tau sebelumnya karena mereka gak tau kalau aku sukanya main blog ginian. Lalu bagaimana reaksi orang-orang sekitar sesampainya dirumah? Pertama ketika sampai dirumah teman inisial 'D', yang pasti ngekek aja, dikiranya aku punya nazaruddin kok sudi-sudinya ngontel dari Jogja. Beberapa saat kemudian ibu 'D' keluar, salaman "sugeng dhek" sambil ngekek juga. Kedua ketika sampai dirumah orangtua, sepi sekali, ku duduk dimuka bagai tamu yang masuk tanpa permisi. Beberapa saat kemudian emak pulang dari pasar mungkin, "loh wis balik to, lah mau sopo sing jemput", dengan singkat ku jawab "ngontel",

emak: "Lah tenane"

aku: "gak percoyo iku pite"

emak: "lah iku pite sopo"

aku: "pitku lah"

emak: "jan, umah wae pit akeh kok tuku meneh"

Beberapa saat kemudian embak dan emas pun datang, "bali ro sopo", "dewe, ngontel"

emas: (ngekek) "ngapusi"

aku: "la kui pite"

emas: "weh tenan to"

Dan agak siangan main ke rumah sebelah, tiba-tiba epak juga datang dan nyalamin "wis bali dha", ada embah bilang ke epak "anakmu kui loh, bali seko Jogja gur ngontel, jan kendel tenan koe nduk".

Dan kemudian ada teman sms "wis mudik rung mbul", "uwis dong, tapi cuma pakek sepeda ontel"

teman: "lah tenan pora, ngapusi to"

aku: "tenan to ya, masak wong anteng ngapusi"

teman: "wow, emang cah gemblung,aneh-aneh wae,entuk salam seko ibuku, jare muga2 ndang waras!

aku: "lah emange aku loro po"

teman: "iyo, loro jiwo"

Strategi merahasiakan rencana itu aku kira tepat, jadi biarain aja mengundang tawa atau rasa gak percaya orang yang penting peristiwa itu sudah terjadi. Kalau misal baru rencana udah pada tau dan diketawain kan jatuhnya malu sebelum tercapai.

Cerita Kala Balik:

Aku balik minggu 4 September 2011 star dari kediaman orang tua 06:45, seperti kala mudik awalnya baru beberapa jarak dah capek pengen tidur tapi lama-lama segar dan semangat. Pukul 08:33 aku sampai diprambanan dan kemudian di jalan kalasan KM 15 dimana disekitar bangjo sering kali ada waria pada ngamen, disitulah aku jajan dan cari penjual dawet yang jaraknya paling dekat untuk melihat lebih dekat para pengamen itu. Dan akirnya dengan diam-diam aku ambil fotonya, sudah lama sekali aku bercita-cita ambil gambarnya dan kemudian bikin postingan diblog, pengen juga wawancara tapi takut tergoda!!!!

Dijalan Jogja solo yang paling sering dipangkali pengamen gituan ya di kalsan KM 15 itu, mungkin karena disitu rindang jadi pada suka. Dan ada juga diRR utara. Bedanya kalu di kalasan itu relatif lebih muda dari pada yang di RR utara. Masih dijalan kalasan juga, aku mencari pucuk candi yang sempat aku lihat waktu mudik dan ternyata itu candi kalasan lokasinya dekat sekali dengan jalan raya tapi gak gaulnya aku jadi baru tau kemarin. Berhubung gak puasa aku sengaja gak langsung pulang kos, jadi waktu tempuhnya lebih lama. Dari klaten aku terus menyusuri jalan Solo Jogja hingga sampai di Tugu Jogja kemudian ke jl malioboro, alun-alun utara, tamansari, alun-alun kidul,kemudian ke tamsis tapi lagi-lagi gak pulang kos tapi ke kos teman, sampai dikos teman itu pukul 11.33.

Saat balik itu lihat: 1 kecelakaan sepeda ontel tempat dibelakang-ku (untung posisiku didepan kalo gak mungkin aku yang ketendang), 1 kecelakaan sepeda motor (2 motornya remuk), 8 orang sakit (jiwa) 2 cewek dan 6 cowok.

Yang aku bingung adalah ketika dirumah, banyak orang sekitar komentar "halah yen ngetan wae gampang, dalane mudun, sesuk nek ngulon munggah terus".

Setelah Balik di Jogja ada yang komentar "lah nek mangkat ngulon kan penak dalane mudun".

Apapun komentarnya sebenarnya aku pengen menyampaikan bahwa "kebanyakan jalan solo-jogja dan sebaliknya kalo ada nanjak pasti ada turun, kalau ada turun ada nanjak". Lagi pula tanjakannya gak parah, gak seperti jalan-jalan dipegunungan kok.

Ya itulah secuil Cerita Mudik-Balik: Naik Sepeda Ontel Ajah! Awalnya ragu bisa sampek rumah dengan tetap bersepeda ontel gak ya, aku sih nekat aja, kalo misal gak kuat sepeda dititipin aja dijalan dan kemudian naik bus, tapi ternyata kuat juga, Jadi sebenarnya apapun itu kalau "aku mau aku pasti bisa demikian juga dengan kamu"!

NB: untuk tulisan bebahasa jawa, silakan diterjemahkan sendiri yaw, kalau aku yang nerjemahin jatuhnya asyik dong, aku pengennya kan biar cerita ini gak asyik gitu!







salam hormat dariku,
widha utawi idha


Related Posts

6 komentar:

  1. Hahahaha, bisa aja kalo buat kata" mbak yu iki ...
    http://aiyfeb.blogspot.com
    http://free-indo-mp3.blogspot.com

    ReplyDelete
  2. Sevi? kayak nama jeng banci yaw.... kalo cuma membuat-buat ya bisa aja dong, buat kata2 kan gak bayar jadi bikin aja sepanjang lebarnya :)

    ReplyDelete
  3. Makasih Mbak Widha berbagi ceritanye, ane nyang orang Betawi asli cukup ketawa juga, walau gak mudheng, tapi dikira-kira, jadinya lucu. Selamat Idul Fitri ya, semoga kuliahnya lancar, jadi anak shalihah.
    Salam. Dari Pak Mulang di Tangsel.

    ReplyDelete
  4. Pak Mulang: makasih pak, ape perlu aye terjemahin pakek base betawe biar bapake mudheng, base betawe itu cume di kasih akiran 'e' kan? BeTeWe aye bukan anak kulihan pak, "jadi anak shalihah" kayak do'a anak baru lair pak, tapi ndak ape-ape, Amin aje deh.

    Burhan: makasih mas brow :)

    ReplyDelete
  5. keuren... anti mainstream kalo kata orang2 :D #salut

    ReplyDelete

Silakan Berkomentar di Blognya Mbak Widha (BMW), Agar komentarnya rapi mohon komentar menggunakan NAMA anda, hindari pemakaian nama yang aneh-aneh biar gak masuk Spam!

Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong