9/11/2018

Festival Payung Indonesia 2018 Di Candi Borobudor Seni Menyatukan Perbedaan

Ketika mendengar kata payung apa yang kamu pikirkan? hujan atau panas? atau malahan bonus hadiah gratisan gitu? ah ternyata payung bukan hanya sekedar panas atau hujan atau payung untuk souvenir misal bonus belanja atau semacamnya tapi payung adalah sebuah seni yang menyatukan keberagaman atau perbedaan.



Ceritanya tanggal 7-9 September 2018 diadakan festival payung Indonesia di Candi Borobudur. Ribuan payung dengan aneka motif menghiasai kawasan Borobudor dan bikin wisatawan makin asyik berselfie-selfie ria.

Festival payung di Candi Borobudur itu menjadi pesta seni dimana para kreator payung dari berbagai daerah dan bahkan manca negara ikut memeriahkannya. Payung-payung dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara itu ditata sedemikian rapi hingga membuat Taman Lumbini makin cantik nan nyentrik.

Festival Payung Indonesia 2018 memamerkan ragam kreasi penuh makna (Foto: Kemenko PMK)

Beragam tradisi payung yang ditampilkan di Festival Payung Indonesia 2018 itu diantaranya dari Jepara, Banyumas, Tasikmalaya, Tegal, Kendal, Klaten dan Malang. Sedangkan yang dari mancanegara diantaranya dari Jepang, Thailand, India dan Pakistan. Pembukaan acara Festival Payung Indonesia 2018 itu diawali dengan arak-arakan payung nusantara mengililingi candi Borobudur.

Festival Payung Indonesia 2018 (Foto: Kemenko PMK)

Festival Payung Indonesia 2018 ini merupakan hasil kerja dan gotong royong masyarakat yang melibatkan lebih dari seribu seniman dan pengrajin payung.

Festival Payung Indonesia 2018 yang melibatkan berbagai elemen dari hampir 30 daerah di Indonesia bahkan mancanegara ini diharapkan membawa dampak positif, baik untuk menggairahkan kembali seni payung, menebar pesan keberagaman, bahkan juga sebagai pemberdayaan ekonomi para seniman.

Digelarnya Festival Payung Indonesia 2018 di Borobudur ini juga diharapkan bisa mengajak masyarakat atau pengunjung untuk lebih mengenal tentang multikulturalisme dan lebih membangkitkan semangat kemanusiaan.

Payung bisa dilukis dan dipamerkan dengan sangat indah dan menjadi simbol keteduhan keberagaman (Foto: Kemenko PMK)

Ya gitu deh, payung ternyata bukan hanya sekedar barang yang erat hubungannya dengan hujan atau panas atau payung promosi tapi ada juga payung yang mengandung nilai seni untuk menyatukan perbedaan. Lihat ajah tuh motif payungnya sangat instagrameble banget ya kan. Selain banyak seniman yang bersatu dari berbagai daerah banyak pengunjung yang asyik menjadi satu menikmati  kehindahan payung yang warna-warni serta keindahan Borobudur yang hakiki. Sekedar info disini melayani Grosir Payung Murah Widhadong.



salam ketak-ketik,
dr pojokan

Related Posts

4 komentar:

  1. Waaah, yang pasti ini menarik untuk dikunjungi...
    Jogja emang selalu bikin kangen

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul....
      Aku udah gak tinggal di Jogja tapi tetep aja sesekali main lagi dan lagi untuk sekedar sepedaan :)

      Delete
    2. Enaknya itu wisata kuliner jalanan, dianter abang becak kesana kemari sore-sore, berkesan sekali

      Delete
    3. kalau aku sengaja sepeda aku titipin di Jogja jadi sewaktu-waktu main keliling naik sepeda. Kalo naik becak kasihan tukang becaknya *alasan padahal biar irit aja :D

      Delete

Silakan Berkomentar di Blognya Mbak Widha (BMW), Agar komentarnya rapi mohon komentar menggunakan NAMA anda, hindari pemakaian nama yang aneh-aneh biar gak masuk Spam!

Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong