Showing posts with label Introvert. Show all posts
Showing posts with label Introvert. Show all posts

5/27/2020

Bekerja Dari Rumah, Pakai Masker, Menghindari Kerumunan? Bagi Kaum Introvert Ini Sangat Mudah!

Bekerja dari rumah, pakai masker, menghindari kerumunan adalah bagian dari protokol pencegahan covid 19. Selebihnya ada menjaga kebersihan cuci tangan pakai sabun, tidak menyentuh wajah, menerapkan etika batuk/bersin, jaga jarak dll. Nah khusus bekerja dari rumah, pakai masker, menghindari kerumunan/keramaian sepertinya tidak semua orang nyaman dengan hal itu. Tapi tau gak sih, bagi introvert sepertiku yang namanya bekerja dari rumah, pakai masker, menghindari kerumunan itu justru zona nyaman banget jadi sangat mudah dilakukan.



1. Bekerja Dari Rumah

Dari jaman embuh aku sudah WFH loh ya alias bekerja dari rumah lebih tepatnya dari pojokan. Awalnya dulu jualan online lalu sempat menjadi pengabdi google adsense, youtube adsense. Hingga akhirnya kembali ke jalur jualan online lagi diantaranya jual slice beef Solo (aneka daging dan ikan beku area Surakarta).

Namun dulu itu seWFH-WFHnya aku, tetep aja dikira gak punya pekerjaan alias pengangguran. Tapi ya gak masalah sih, karena bagiku bekerja dari rumah adalah keinginan diri sendiri dan perkara dipandang gak terpandang itu ora popo yang penting ada penghasilan gitu aja.

Mungkin bekerja dari rumah itu cocok bagi sebagian orang tapi bagi yang biasa bekerja diluar rumah tentu bekerja dari rumah dirasa membosankan atau bahkan merasa tidak nyaman. Kalau aku sendiri merasa bekerja dari rumah itu tidak bosan dan merasa nyaman. Dulu kala ketika coba kerja ala-ala kantoran justru tidak nyaman.

2. Pakai Masker

Dari sebelum adanya covid 19, ketika keluar aku udah biasa pakai masker atau penutup hidung dan mulut. Walau hanya pakai kain atau slayer. Namun agaknya pakai masker ini juga tidak semua orang bisa melakukan karena di era covid 19 masih banyak orang yang melenggang keluar rumah tanpa memakai masker.

3. Menghindari Kerumunan

Menghindari kerumunan adalah hal biasa bagi introvert. Karena pada dasarnya introvert tidak suka keramaian, didalam kerumunan atau keramaian itu akan membuat si introvert mudah lelah dan tidak nyaman. Dan dimasa covid 19 tentu lebih banyak orang yang menderita atau tersiksa karena gak lagi mudah jalan ke mall seperti dulu, gak mudah untuk nongkrong atau pergi ke bioskop dll. Kalau aku sih emang gak suka ke mall, pasar, bioskop atau tempat ramai lainnya jadi ketika ada anjuran menghindari ke tempat-tempat yang ramai itu jiwaku tidak memberontak.

Yah itulah hal-hal yang bagi orang introvert sepertiku sangat mudah dilakukan tapi bagi orang lain belum tentu merasa nyaman melakukannya.

Salam ketak-ketik,
dr pojokan

2/16/2019

Ketika Introvert Belanja Merasa Curiga Dicurigai (Karena Diawasi Satpam)

Jika belanja atau beli sesuatu biasanya aku menghindari tempat yang ramai dan besar seperti mall, swalayan atau semacamnya bahkan juga pasar. Tempat yang terlalu ramai dan luas itu bagi seorang introvert sepertiku sangat melelahkan. Kalau di mini market seperti si mart-mart gitu sih mending dan justru sukanya kalo mampir-mampir ke si mart yang biasanya bertempat di pinggir-pinggir jalan tuh.

Aku memang tinggal di Klaten tapi masih sering main ke Jogja. Nah saat di Jogja biasanya aku suka ke sebuah mini swalayan tutz…. (anggap aja nama swalayannya disensor). Aku suka ke situ karena tempatnya gak begitu besar, barang yang dijual lengkap dan dari segi harga lebih murah ketimbang harga di si mart-mart.



Berkali-kali belanja disitu nyaman-nyaman aja, hingga suatu ketika pas muter milih-milih produk kok papasan ma satpam mulu. Kenapa satpam gak didepan? Waktu itu sih masih biasa aja. Tapi dalam hati ada benih-benih merasa curiga bahwa aku dicurigai.

Dikemudian hari aku belanja lagi, dari awal masuk hingga aku bayar lalu keluar masukin barang ke kranjang sepeda masih terus diliatin si satpam dari depan pintu. Oke fix, aku makin yakin ini memang gak beres. Karena disitu yang belanja gak cuma aku tapi kenapa rasnya pengawasan ketat itu hanya berlaku padaku?

Dikemudian hari aku datang lagi ke situ, naik ke lantai 2 nyari tas. Aku rasa itu satpam gak ngikutin, pas liat-liat tas gak sengaja menatap ke arah kasir dan badalah… si kasir ma satpam terpampang nyata sedang ngawasin aku.

Rasanya jadi gak nyaman banget, akhirnya aku ambil barang ngasal. Saat itu yang keambil buku gambar, aku ke kasir langsung bayar. Pas aku turun si satpam juga akhirnya turun. Dalam hati rasanya bersumpah tak ingin lagi belanja disitu, sambil mikir “ini beli buku gambar buat apa coba?”.

Kalo yang ngikutin pelayan toko gitu gak masalah, karena bisa sambil nanya-nanya ke si pelayan. Lah ini mini swalayan yang memang kalau belanja ambil sendiri tanpa harus didampingin pelayan gitu loh. Terus pas belanja diawasi mulu, udah gitu yang ngawasi satpam.

Sebenarnya mau diawasi sampek melotot bahkan sampek mata copot pun gak papa, orang aku juga gak nyolong (*hehe, sebel aku tuh). Tapi tetep aja rasanya gak nyaman, terasa gak dipercayai gitu loh. Aku sebagai pembeli mau setabah apapun tetep akhirnya kesel juga. Mending belanja ditempat lain aja.

Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi ya mau gimana lagi. Rasanya tuh gak nyaman digituin, apalagi introvert itu memang bawaannya baper. Apa iya tampangku ini dimata mereka seperti tampang pengutil? Ah entahlah *hahaha….

Yang introvert ketika belanja ada yang punya pengalaman serupa gak? Atau yang gak introvert ada juga gak yang pernah digituin? Enak gak digituin?

salam ketak-ketik,
dr pojokan

9/06/2016

Menulislah Maka Kamu Akan Menemukan Dan Ditemukan

Bicara atau untuk banyak bicara itu bukanlah hal mudah bagi setiap orang, aku sendiri dalam kehidupan nyata cinderung tidak banyak bicara. Aku memang biasanya lebih suka diam dan mengamati, yah intinya aku cinderung berkepribadian introvert. Meski tidak banyak bicara tapi aku banyak menulis di blog, jadi bisa dibilang ramainya hanya dalam bentuk tulisan aja.

Memang kadang masalahnya adalah ketika bertemu orang yang mengenal lebih dulu dari blog baru kemudian bertemu. Lalu dibilang “kok pendiam? aku kira orangnya ramai” dan semacamnya yang intinya dalam kehidupan nyata tak seperti yang tergambarkan dari gaya diblognya gitu. Seolah pada ketipu gitu loh.

Jika ada orang yang merasa tertipu seseorang yang didunia maya (dalam bentuk tulisan ramai) dan didunia nyata lebih diam, itu berarti orang itu belum paham soal kepribadian introvert. Seseorang dengan kepribadian introvert memang biasanya ramai dalam bentuk tulisan, karena memang ahlinya mengekpresikan sesuatu dalam bentuk tulisan.

Aku memang punya beberapa blog, misal blog ketak-ketik yang di blogdetik itu biasa untuk nulis opini terkait hal-hal yang sedang heboh atau apapun yang intinya sih ini blog gado-gado. Aku juga punya blog yang khusus menuliskan hal-hal terkait introvert berdasarkan apa yang aku rasakan. Dari blog dengan tema introvert itu rupanya ada juga orang-orang kesasar dan membaca bahkan meninggalkan komentar yang akhirnya mengakui bahwa dirinya sebenarnya juga introvert.



Sederhananya sih kalau menurutku dengan menulis itu maka kita bisa menemukan manfaat terutama kepuasan diri, dengan menulis kadang bisa merasa plongggg. Terutama jika tulisan itu adalah sesuatu yang kita suka. Dan dengan menulis kita bisa ditemukan oleh orang-orang yang mungkin serupa dengan kita. Misal aku introvert dan curhat seputar introvert, akhirnya ditemukan oleh orang-orang yang ternyata punya pengalaman yang serupa. Karakter intovert sendiri sebenarnya adalah kelompok minor, aku dilingkungan terdekat pasti terlihat aneh karena terlihat beda dari orang pada umumnya tapi diluaran sana jelas ada introvert-introvert yang lainnya entah dikota mana gitu.



Atau misal kamu suka menulis tentang otomotif, kamu pasti menemukan kepuasan tersendiri ketika bisa menulis atau berbagi soal otomotif dan dari tulisan itu bisa jadi berdatangan orang-orang yang punya hobi yang sama yakni otomotif.

Yah pokoknya ‘bila kau berat mengucap katakan dengan tulisan’ sepenggal kalimat yang aku ingat dari sebuah lagu tapi lupa lagu apa *eaaaa…..

Tapi menulisnya disini dalam hal yang positif loh ya, eh tapi kalau pun menuliskan yang negatif misal yang berbau SARA gitu ya bisa jadi menemukan dan ditemukan, yakni menemukan masalah dan ditemukan polisi atau pihak berwajib untuk diajak berurusan dengan hukum. Intinya nulis yang positif bisa menemukan dan ditemukan oleh yang berbau-bau positif begitu pula sebaliknya.


salam hormat,
dr pojokan

8/27/2015

Aku Introvert dan Aku Memilih Menjadi Blogger

Ceritanya perjalanan dunia kerjaku gak jelas banget gitu kan, gonta-ganti kerja gak ada yang cocok, mungkin itu semua pengaruh dari karakterku yang cinderung introvert dan pemalu, soal gonta-ganti kerjaan aku posting di BAGAIMANA NASIB SEORANG INTROVERT SAAT MEMASUKI DUNIA KERJA.



Intinya aku gak cocok kerja kantoran atau sejenisnya, hingga akhirnya aku ingin kembali kedunia online karena ketika aku lulus kuliah itu aku sempat mengenal yang namanya blog, sempat sejenak belajar secara otodidak tapi kemudian vakum gitu kan. Lalu, setelah mentok gontan-ganti kerja memutuskan untuk pilih kerja jadi penjaga warnet aja dengan niatan sambil mempelajari blog dan memanfaatkan blog untuk jualan.

Meski pekerjaanku gak keren seperti layaknya pegawai kantoran atau PNS, tapi entah mengapa aku justru suka-suka aja alias nyaman. Apapun yang aku lakukan saat itu, yang pasti aku tetep aktif ngeblog terutama di blogdetik dan lalu kemudian juga jualan online.

Tapi akhir tahun 2014 aku berfikir berhenti jualan onlinenya, tanya kenapa? aku senang sih jualan online, karena pas banget gitu, gak perlu banyak ngomong, gak perlu apalah-apalah tapi ada aja yang beli. Tapi rasanya aku gak kuat aja gitu, tiap saat hp bunyi, ngadepin orang dengan macem-macem karakter ya meski hanya via sms atau chathing gitu, tapi tetep aja semacam stress, terlebih ketika blognya yang buat jualan kelilangan banyak visitor efek ganti template. Rasanya saat itu berhenti jualan adalah penyembuh yang mujarab.

Saat berniat menonaktifkan blog toko onlineku itu aku ingat bahwa aku kan punya akun google adsense gitu, mungkin bisa dicoba untuk cari penghasilannya dari google adsense aja gitu. Kemudian saat itu aku niatan fokus pada sebuah blogspot untuk nyari receh sementara blogdetik-ku hanya sebatas untuk nulis sesuatu untuk kesenangan belaka.

Mungkin sudah saatnya bersyukur (*halahhh) dengan cara memanfaatkan akun google adsense yang telah aku punyai, mengingat perjuanganku mendapatkan akun google adsense pun tak mudah, berkali-kali aku ditolak, soal perjuangan mendapatkan google adsense selebihnya aku pernah posting di postingan Menurut Kamu Google Adsense itu Gimana?

Desember 2014 adalah pertama kali aku PO dari google adsense-ku itu meski jumlahnya hanya 111$ aja, sebelumnya aku pernah juga ngerasain hasil google adsense tapi dari akun orang karena waktu itu belum punya akun sendiri. Saat PO pertama itu aku lega sekali, seolah menemukan jalan keluar untuk benar-benar menonaktifkan blogku yang untuk jualan online itu. Aku semakin mantap hingga akhirnya 2015 (entah bulan apa aku lupa, yang pasti awal tahun, kayaknya Januari) blog toko onlineku benar-benar aku tarik dari dunia maya, postingan-postingannya aku sembunyikan, meski alamatnya masih bisa diakses tapi aku tak ada niat untuk memperpanjanganya dimana bulan september 2015 domain toko onlineku itu akan kadaluaraso.

Dan tau gak apa yang terjadi? Bulan-bulan berikutnya gak PO, bayangin aja betapa keroncongannya kantong ini. Aku sadar bahwa dengan kemampuanku yang seadanya untuk terjun dalam dunia google adsense itu sungguh sulit terasa karena untuk mencari pendapatan dari google adsense itu seharusnya main SEO sementara aku paling males main SEO, walau sebenarnya aku belajar tapi aku males praktek karena ribetnya itu loh, jadinya ya meski tanpa SEO aku tetap terus posting diblogspotku itu dan akhirnya bulan Maret 2015 aku kembali PO dengan jumlah yang tak kalah jauh minimnya dari PO sebelumnya yakni 113$.

Galau sih sangat, tapi aku terus tetap berusaha aktif ngidupin blogspotku itu dan tragisnya bulan April gak PO lagi, galau menjadi-jadi, gimana nasibnya kalau gini-gini terus? tapi aku tetap seolah-olah ra popo.

Dan untuk selanjutnya aku belum tau juga bisa rutin PO atau enggaknya, yang pasti masih ingin mengasah kemampuan ngeblog agar dapat penghasilan dari online, selebihnya mencoba kembali belajar untuk membuat blog jualan tapi tidak seperti sebelumnya karena kali ini aku hanya bikin wadah onlinenya selebihnya soal CS, produk dan sebagainya orang lain yang ngurus, meski bagiannya tak sebesar ketika jualan sendiri tapi tak mengapa, seenggaknya gak bikin aku stres seperti ketika jualan sendiri.

Disini aku sebut diri ini sebagai blogger dengan alasan punya blog dan aktif ngeblog gitu ajah sih, meski sebenarnya dengan karakter introvert-ku aku merasa tak seperti blogger lainnya yang aku jumpai saat kopdar atau acara lainnya, aku merasa beda juga gitu. Blogger lainnya yang aku jumpai ketika kopdar-kopdar itu biasanya orangnya ramai-ramai gitu, sementara aku tetap aja yang gak banyak ngomong, gak suka ikut selfie atau foto-foto dan sekitarnya. Tak sedikit juga yang sepertinya terkejut karena dari blog-blogku mengira aku ini orangnya ramai gitu, padahal enggak, aku cinderung pendiam alias gak banyak ngomong.

Apapun yang terjadi tapi yang pasti harus disyukuri bahwa sebagai introvert aku masih diberi kemampuan untuk bisa mengungkapkan sesuatu dalam bentuk tulisan, alias seneng nulis sesuatu meski aslinya gak suka baca. Dan menjadi blogger adalah cara yang menyenangkan untuk tetap eksis meski tanpa banyak ngomong.

Saat memilih menjadi full time blogger aku memang niatan harus bisa dapat penghasilan dari apa yang aku lakukan, karena kalo tidak ya itu tadi betapa laparnya kantong ini gitu kan ya? meski secara jumlah apa yang aku hasilkan belum seperti para mastah tapi aku menikmatinya, aku senang dengan apa yang aku lakukan.

Untuk menghasilkan uang dari blog pun memang ada banyak cara bisa dari job review atau dari adsense dan lain sebagainya atau mungkin ikut lomba kalo menang kan ya lumayan gitu. Tapi dari kesekian cara yang ada aku cinderung milih adsense karena yah itu tadi memanfaatkan akun yang sudah dipunyai dimana dapatnya pun penuh perjuangan. Dan aku sendiri merasa kurang aktif nyari job review atau seperti blogger-blogger lain yang sering ikut acara ini itu, jadi ya mungkin adsense lah yang sementara bisa aku coba dengan diam-diam tanpa harus kemana-mana gitu.

Yah, apapun pilihannya entah blogger atau yang lainnya yang pasti kalau kamu seorang introvert pasti tau apa yang harus kamu pilih yang sesuai dengan passion kamu.

*update: setelah menekuni adsense kala itu bulan-bulan berikutnya aku selalu PO walau jumlahnya tak pasti, bahkan selain adsense blog aku juga sempat mencoba adsense youtube. Hingga akhirnya awal 2018 akun youtube kena suspend, saat itu galau bentar lalu coba bikin blog lagi buat jualan dan intinya mulai dari 0 lagi gitu. 


salam hormat,
dr pojokan

Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong