Showing posts with label Dunia Marketing. Show all posts
Showing posts with label Dunia Marketing. Show all posts

9/10/2012

Merancang Format Iklan Outdor

Merancang format iklan outdoor mencakup merancang warna, ukuran dan ilustrasi. Penataan elemen-elemen mekanis yang sesuai dapat meningkatkan kemampuan iklan outdor untuk menarik perhatian.

a. Merancang Warna
Desain yang penuh dengan warna yang brilian dapat membangkitkan tanggapan emosional yang akan memberikan inspirasi kesan yang abadi. Dalam iklan sangat penting untuk membuat pesan mudah dibaca, maka harus dipilih warna dengan kontras yang tinggi, baik dalam identitas warna (hue) misalnya merah, kuning, biru maupun dalam nilai (value). Nilai merupakan ukuran kecerahan atau kegelapan yang dapat dipisahkan dalam kecerahan relatif terhadap warna (tint) atau kegelapan relatif terhadap warna (shade). Warna yang kontras dapat dilihat dari jarak yang cukup jauh, sedangkan warna yang kurang kontras akan bercampur dan akan mengaburkan pesan yang disampaikan.


b. Merancang Ukuran
Periklanan menyampaikan pesan yang benar kepada audien yang benar, waktu yang benar dan tempat yang benar. Kalau ukuran iklan outdoor bergantung pada jenis iklan outdoor dan tempat iklan outdoor tersebut diletakkan. Berdasarkan jenis iklan outdoor dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu Billboard, Transit, Street Furniture dan Alternative Media. Billboard ukuran standarnya lebar 48 kaki dan tinggi 14 kaki (lebar 14,6 m dan tinggi 4,2 m).

c. Merancang Ilustrasi
Ilustrasi merupakan sebuah representasi visual (gambar, foto, warna, kata, simbol, logo dsb.) yang digunakan untuk membuat beberapa subyek menjadi lebih jelas, menarik dan mudah difahami. Merancang ilustrasi dalam periklanan harus membuat pesan yang disampaikan menjadi jelas, menarik dan mudah difahami.



salam hormat dariku,
widhawati


5/21/2012

Materi Presentasi Tentang Manajemen dan Strategi Bisnis!

Akirnya aku bisa balikin tampilan interface blogspotku ini dalam tampilan lama, karena aku sungguh kesulitan dengan tampilan yang baru. Nah,0Postingan sebelumnya aku lagi-lagi bahas sesuatu yang berbau-bau google adsense, lebih tempatnya tentang Agar Akun Google Adsense Aman: Renungan Blogger! ya meski isinya sengaja aku plencengkan sehingga jatuhnya kesana kemari. Kali ini aku mau posting lagi dengan tema berbau-bau materi manajemen tapi yang aku posting bukan materinya melainkan sebuah tempat dimana disana ada banyak banget materi seputar manajemen dan strategi bisnis.

Jadi barang kali ada yang kesasar ke blog ini karena sedang nyari Materi Presentasi Tentang Manajemen dan Strategi Bisnis! bisa langsung cari materinya di blog Raja Presentasi, disitu ada beraneka macam meteri baik dalam bidang management skills, leadership, manajemen pemasaran, strategi dan manajemen SDM. Cocok deh buat manajer, dosen, entrepreneur, instruktur pelatihan, karyawan, mahasiswa, ataupun praktisi bisnis lainnya yang lagi butuh Materi Presentasi Tentang Manajemen dan Strategi Bisnis!

Diblog raja presentasi itu materinya ada macem-macem, dari yang beraneka macem itu dikelompokan menjadi 3:

  1. SERI MANAJEMEN PEMASARAN
  2. SERI MANAGEMENT SKILLS
  3. SERI MANAJEMEN SDM

Jadi setidaknya buat teman-teman yang terlanjur nyasar kesini karena nyari meteri-materi manajemen, bisa langsung pindah saja ke blognya Raja Presentasi karena disana lebih komplit. Ya dulunya kan aku sering posting tentang materi-materi pemasaran dan sekitarnya. Namun waktu demi waktu semakin lupa dengan materi-materi itu karena aku menikmati ngeblog dengan tema seadanya saja.

Andai dulu jaman aku kuliah sudah kenal blog raja presentasi, mungkin jatuhnya aku mahasiswi yang pintar enggak sekedar duduk-diam-dan kembali pulang ke kosan gitu.

salam hormat dariku,

widha utawi idha

9/07/2011

Iklan-Iklan Di Dinding Diam-Diam Promosi: SMS-INTERNET-Gratis!

Postingan Iklan-Iklan Di Dinding Diam-Diam Promosi gak jauh-jauh dari Cerita Mudik-Balik: Naik Sepeda Ontel Ajah! Tanya kenapa? karena ketika naik sepeda ontel itu sudah pasti relatif pelan dan lebih clingukan sana-sini alhasil aku melihat sibiru menjeng di dinding-dinding. Siapa sibiru itu? siapa lagi kalo bukan XL! Yang terlihat mencolok adalah dibatang tubuh jembatan janti, bwehhh biru merona dan gak hanya itu dia juga merona didinding bengkel,ruko,rumah dan juga diconter-conter pulsa.



Kalau diconter-conter wajar kali ya, kalau dinding rumah pribadi ya wajar juga kan dapat duit. Kalau yang dibengkel atau diruko itu, kenapa mereka tidak memanfaatkan dinding mereka untuk promosi usaha mereka sendiri ya? mungkin karena dapat uang sewa space iklan itu jadi lebih suka disewakan dari pada dipakek sendiri. Yang bikin aku bertanya-tanya adalah kalau pasang iklan didinding-dinding itu biayanya berapa sih? maaf aku tanya bukan karena mau pasang iklan, sekedar pengen tau aja, siapa tau kan bisa beli pekarangan dipinggir jalan, meski hanya secuil yang penting bisa didirikan sebuah tembok!



Pengen deh dateng ke galerinya XL di Jogja, tanya-tanya tentang promosinya itu:

Kenapa pilihnya jembatan janti?
Kenapa pilih iklan di dinding?
Catnya habis berapa kaleng?
Perdinding biayanya berapa?
Kok gak Iklan aja diblog aku?

Emangnya kalo udah dapat jawabannya mau apa? gak ngapa-ngapain sih, cuma mau bilang "oh, ya sudah".

Terkait dengan iklan XL ada yang janggal kususnya yang edisi pengemis silahturahmi itu loh.


"Pak besuk saya silahturahmi ya"

"datang aja"

"Asalamualaikum, kenalin teman-teman saya"

"kawanmu artis semua"

"keluargaku kan kaya tujuh turunan"

"kok kamu ngemis"

"aku keturunan ke delapan"

Apanya yang janggal? ya itu, awalnya bilang teman, kok ditanggapinya kawan abis itu dijawabnya keluarga. Rasanya kan gak nyambung, enaknya dari awal bilang:

"Asalamualaikum, kenalin Keluarga saya"

"Keluargamu, artis semua"

"Keluargaku kan kaya tujuh turunan"

"kok kamu ngemis"

"aku keturunan kedelapan"

Jangan tanya kenapa aku perhatian sama iklan! karena aku memang suka nonton iklan dan sering kali bikin postingan membahas iklan diTV dan biasa pula sebut merek.

Lalu apa yang ditonjolkan sibiru itu didinding? Menurutku cuma sekedar iklan pengingat aja, tentang SMS Gratis, Internet Gratis dan sekitarnya.



Pikir-pikir postinganku malah jatuhnya kayak promosi XL ya padahal aku pengguna Indosat *haha, tapi biarinlah udah terlanjur dibikin, sayang kalo dibuang. Niat aku kan bahas Iklan-Iklan Di Dinding Diam-Diam Promosi dan kebetulan yang sering ku lihat adalah sibiru.

me twitter @mbak_widha




salam hormat dariku,
widha utawi idha

5/17/2011

Langkah-langkah Pemilihan Media Iklan

Setelah bikin posting mengenai Pemilihan Media Iklan kini lanjut lagi ke Langkah-langkah Pemilihan Media Iklan. Untuk memilih media iklan langkah-langkahnya antara lain adalah sebagai berikut: 1. Menentukan jangkauan, frekuensi dan dampak
Dalam memilih media seberapa jauh jangkauan dan freksuensi yang dibutuhkan harus diputuskan untuk mencapai sasaran periklanan. Jangkauan adalah jumlah orang maupun rumah tangga yang melihat jadwal media tertentu. Sedangkan frekuensi adalah jumlah berapa kali dalam periode waktu tertentu, rata-rata orang atau rumah tangga menerima pesan iklan. Dampak adalah suatu pembeberan iklan lewat media tertentu.


2. Memilih diantara jenis-jenis media utama
Perencanaan media harus mengetahui jenis media utama untuk mendapatkan jangkauan, frekuensi dan dampak iklan. Yang termasuk jenis media utama antara lain surat kabar, televisi, pengiriman lewat pos, radio, majalah dan media luar ruang.

3. Menetapkan jadwal media
Setiap perusahaan dapat mengubah-ubah iklanya mengikuti musiman, berlawanan dengan pola musiman, atau sama sepanjang tahun. Maka perusahaan harus meimilih pola periklanan yaitu berkesinambungan berarti menjadwalkan iklan merata dalam periode tertentu. Meletup berarti iklan tidak mendatar dalam periode waktu tertentu.


salam hormat dariku,
@widhawatitok


5/16/2011

Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Pemilihan Media Iklan

Meski ngantuk tapi update postingan dulu aja deh, ambil tema tentang Pemilihan Media Iklan saja. Media iklan memang begitu banyak alternatifnya sehingga para pengiklan bisa dengan leluasa memilihnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media iklan, antara lain sebagai berikut:

1. Tujuan periklanan
Tujuan periklanan perlu ditetapkan sebelum memilih media iklan, misalnya tujuan melakukan kegiatan periklanan adalah untuk meyebarkan informasi produk dengan cepat ke masyarakat luas, untuk mencapai tujuan tersebut bisa dicapai dengan memilih radio atau surat kabar sebagai media iklanya, karena radio dan surat kabar penyebaran informasinya lebih cepat.

2. Sirkulasi media
Sirkulasi media yang dipakai harusnya disesuaikan dengan segmen pasar yang dituju dan juga harus sesuai dengan distribusi produknya. Jika produk yang ditawarkan distribusi atau daerah penjualan untuk daerah lokal saja, maka media iklan yang dipilih baiknya yang menjangkau daerah penjualan produk tersebut. Misalnya, anda memiliki sebuah usaha mebel dengan pasaran di daerah Jogjakarta maka anda bisa memilih media cetak lokal jogja yaitu Harian Jogja atau Kedaulatan Rakyat (KR).

3. Waktu dan alokasi dimana keputusan membeli dibuat
Waktu dan alokasi dimana keputusan membeli dibuat sangat berpengaruh dalam pemilihan media iklan karena kemungkinan keputusan pembelian konsumen tidak selalu terjadi dirumah. Bahkan bisa jadi konsumen yang sudah merencanakan keputusan pembelian dari rumah akan berubah ketika melihat sebuah iklan.

4. Biaya yang harus dikeluarkan
Biaya yang harus dikeluarkan untuk beriklan harus diperhatikan agar tidak terjadi pembengkaan biaya karena aktivitas pereiklanan. Pemilihan media iklan perlu disesuaikan dengan dana yang tersedia dan seberapa jauh sirkulasi atau jangkauan penyebarannya. Biasanya semakin luas yang dijangkau oleh media iklan maka biayanya pun akan semakin mahal. Misalnya biaya iklan untuk TV lokal pastinya akan lebih murah dari pada TV nasional.

5. Kerja sama dan bantuan yang ditawarkan oleh media
Media iklan memang banyak tersedia, mereka berlomba menawarkan pelayanan yang berbeda-beda. Dalam memilih media iklan yang perlu diperhatikan salah satu diantaranya adalah kerja sama dan bantuan yang mereka tawarkan. Dan sebagai pihak yang memasang iklan sudah pasti akan memilih media yang menawarkan kerjasama yang baik dan bantuan promosi yang lebih besar.

6. Karakteristik media
Karakteristik media perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan pemilihan media. Karekteristik media yang dipilih baiknya disesuaikan dengan jenis produk yang akan diklankan. Jika produk yang akan diklankan sudah cukup digambarkan dengan tulisan, pilih saja media cetak sebagai media iklanya. Jika produk yang ditawarkan bisa digambarkan melalui suara, pilih saja radio sebagai media iklannya.

7. Kebaikan dan keburukan media
Kebaikan dan keburukan media perlu dipertimbangkan karena keberhasilan dalam periklanan yang akan dilakukan nantinya juga tergantung dari buruknya suatu media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Dari sekian banyak media iklan yang ada, masing-masing tentu memiliki kebaikan dan keburukan. Sebagai pemasang iklan tentunya akan memilih yang paling baik dan paling minim keburukanya.

Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media iklan agar aktivitas iklan yang akan dilakukan dapat efektif dan efisian dalam mencapai tujuan. Sebagai pihak pemasang iklan memang perlu jeli dalam memilih media yang tepat sesuai dengan apa yang akan diiklankan.



salam hormat dariku,
@widhawatitok



5/15/2011

Brand Activation (Media iklan line bawah /Bellow The Line)

Melanjutkan yang kemarin, tentang jenis media iklan,kenapa tidak dijadikan satu dengan yang kemarin? terlalu panjang, postingan kalai ini bagian dari Brand activation (Media iklan line bawah /Bellow The Line).
Beragam pendekatan dalam melakukan brand activation ini sudah banyak dilakukan.

Jenis-jenis iklan line bawah ini meliputi:

a. LITERATUR PENJUALAN

Banyak barang dan jasa yang bisa dijual dengan lebih mudah kalau konsumen diberi tulisan/literatur yang secara lebih rinci menjelaskan kegunaan, karakteristik dan berbagai aspek lainnya dari produk yang bersangkutan.
Tulisan yang membuat aneka informasi mengenai produk itulah yang disebut sebagai literatur penjualan. Cara penawaran literature ini bisa lewat iklan, dikirim lewat pos dengan disertai produknya sendiri (misalnya pada bungkusannya atau kemasannya. Atau bisa juga disediakan di point of salenya).

Bentuk-bentuk literature penjualan itu sendiri cukup bervariasi, antara lain:
• Leaflet, berwujud sehelai kertas dari bahan yang agak kaku (agar tidak mudah robek,ditekuk, atau dilipat)
• Folder, seperti tersirat dari namanya, folder adalah selembar bahan cetakan yang bisa jadi ukurannya cukup besar yang penampilannya diperingkas dengan cara melipat folder menjadi dua seperti map atau buku agar mudah dibawa-bawa. Atau bisa juga dilipat dengan gaya corcentina sehingga membentuk beberapa halaman terpisah tanpa perlu dipotong.
• Brosur atau booklet. Bila literature berjumlah kelipatan empat halaman, maka literature penjualan tersebut bisa dijilid dengan semacam penjepit yang sederhana, sementara halaman-halaman tunggal dapat dijilid dengan cara penjilidan seperti biasa, dimana sisi kiri dilem dan kemudian diberi cover agar lebih kuat dan indah.
• Broadsheet, bentuk literature ini sebenarnya sekedar merupakan jenis lain dari folder yang tidak dilipat dan berukuran sama dengan sehalaman surat kabar. Peta, atlas dan poster-poster kecil biasa dicetak dengan ukuran ini. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut halaman surat kabar yang berukuran besar (normal), guna membedakannya dengan ukuran halaman tabloid.
• Catalog merupakan sejenis brosur yang menerangkan dan kadang-kadang ditambah dengan ilustrasi tentang berbagai produk yang ditawarkan perusahaan dengan harganya. Ukurannya bermacam-macam mulai dari ukuran saku sampai yang sebesar buku telepon, tergantung keperluan bisnisnya.
• Jadwal perjalanan. Literature penjualan ini juga tergolong brosur, dan ukurannya bisa menyerupai sebuah buku saku yang cukup tebal sepertiu jadwal penerbangan atau bisa juga berupa folder-folder kecil seperti jadwal untuk bis dan kereta api. Pada umumnya jadwal yang berisi catatan keberangkatan dan kedatangan kereta api atau penerbangan seukuran buku tulis.
• Kartu pos berwarna. Publisitas yang bermanfaat bisa didapat dengan menghadiahkan kepada para pelanggan kartu pos yang menarik. Hal ini sudah lazim dilakukan oleh menejemen hotel-hotel, maskapai penerbangan dan lain-lain.
• Peralatan tulis menulis. Amplop-amplop dan kop surat yang ditempatkan di kamar-kamar hotel tidak saja berguna sebagai salah satu layanan hotel, namun benda-benda tersebut juga dapat dimanfaatkan sebagai wahana iklan. Disitu dapat dituliskan nama produk-produk atau jasa yang tersedia, atau sekedar daftar alamat dan nomor telepon pihak perusahaan. Cara sederhana ini sering berhasil mengundan datangnya pesanan.
• Sisipan/stuffer. Ini adalah leaflet-leaflet yang ditempatkan atau disisipkan dalam kotak atau kemasan produk yang bersangkutan. Isinya adalah petunjuk-petunjuk tentang bagaimana cara menggunakan suatu produk atau kegunaan-kegunaan mengiklankan produk-produk lain dari suatu perusahaan.
• Agenda/ catatan harian kecil, baik buku catatn harian atau diary meja maupun yang berukuran saku memiliki iklan yang lama, karena diary dipakai sepanjang tahun dan diary baru atau diary yang diisi kembali bisa diberikan setiap tahun seperti untuk hadiah tahun baru. Selain sebagai hadiah keneng-kenangan, ini merupakan wahanaiklan yang sederhana akan tetapi cukup efektif.
• Catatan nomer telepon, bisa berupa kertu-kartu gantung atau buku pencatatseukuran saku yang tampak serasi jika ditempatkan disamping telepon.
• Kartu jaminan. Kartu ini lazim dipasang menyertai berbagai produk, berisikan petunjuk-petunjuk yang bersangkutan termasuk cara penggunaannya atau perawatannya.
• Kartu-kartu garansi. Selain untuk memberi nomor register penjualan yang dibutuhkan sebagai garansi, kartu-kartu ini juga bisa digunakan sebagai wahana untuk mengumpulkan detil-detil pembelian at5au aneka informasi lainnya dari konsumen dalam rangka suatu riset.
• Daftar harga dan formulir pemesanan. Kedua jenis literature penjualan ini bisa disatuikan atau dibuat terpisah. Formulir-formulir pemesanan harus dirancang sedemikian ruapasehingga mudah diisi, dan informasi lainnya seperti jumlah pemesanan/order atau jumlah pembayaran, serta alamat lengkap si pemesan harus tertera jelas.

b. BENDA-BENDA PAJANGAN DI TEMPAT PENJUALAN (POINT OF SALES DISPLAY MATERIAL)

Yang dimaksud dengan benda pajangan adalah benda-benda yang sengaja dirancang untuk menarik perhatian pengunjung, serta mempertinggi kemungkinan terjadinya penjualan. Pajangan tersebut bisa juga menjadi semacam pertanda bahwa suatu tempat atau pihak perusahaan tertentu merupakan pemasok produk tersebut.
Benda-benda pajangan cukup bervariasi, di antaranya:
• Mobil atau alat peraga bergerak. Mobil ini biasanya dipasangi dengan potongan-potongan pajangan yang diikat pada semacam kawat yang merentang dari atap took sehingga bila tertiup angina ia berkibar-kibar. Mobil-mobil semacam ini banyak dipakai oleh supermarket-supermarket yang ruang pajangnya terbatas.
• Poster. Poster berukuran crown atau double crown biasanya selalu ada di ruang-ruang pajang, di dinding dekorasi, pintu-pintu serta jendela-jendela toko. Selain poster-poster bergambar dan berwarna ada pula poster yang dibuat dari kain sutra yang mengkilap warnanya, yang sering dipakai barbagai took untuk mengumumkan adanya suatu penawaran khusus.
• Stiker. Merupakan salah satu bentuk pajangan tertua, yang masa bertahannya sangat lama. Bentuknya adalah potongan-potonganh kertas yang bisa ditempel di sudut-sudut jendela.
• Contoh-contoh kemasan. Kotak, bungkusan atau botol kosong yang serupa dengan produk aslinya juga berguna untuk pajangan di jendela, terutama untuk aneka produk yang mudah rusak jika dibiarkan terlalu lama dipajang, atau produk yang terlalu banyak memakan tempat jika dipajang secara utuh.
• Produk sisa. Banyak supermareket mempunyai tong-tong yang dihiasi dengan nama-nama produk dan diisi dengan produk sisa yang bermerek yang ditempatkan di dekat kasir untuk menarik minat pembeli.
• Stand kasa. Stand semacam ini, baik yang berdiri sendiri atau dipasang di atas meja counter, atau digantung di meja kasir, berisi suatu produk tertentu yang dijual secara swalayan. Stand tersebut harus dipasangi papan nama pabrik pembuatnya agar para pengecer tidak mengisinya dengan produk lain yang justru merupakan saingan mereka.
• Kartu pajangan. Kartu-kartu semacam ini baik yang diikat maupun yang digantung, terbuat dari kertas atau logam, gampang dibawa jika si pengecer memiliki ntoko yang berpindah-pindah atau temporer. Krtu tersebut bertahan lama terutama yang bahannya kuat ada yang dipajang secara permanent, ketakanlah di meja resepsionis hotel, misalnya kertu-kartu kredit pajangan.
• Kotak-kotak dispenser. Mirip dengan kartu pajangan, kotak dispenser sifatnya portable dan bisa dipasang secara permanent kalau leaflet-leaflet yang ada di dalamnya selalu dibutuhkan orang. Kotak dispenser seperti ini sering dipakai untuk memajang prospectus-prospectus asuransi, leaflet atau brosur wisata, dan formulir resmi.
• Jam dinding. Inipun merupakan pajangan yang popular permanent karena setiap kali orang melihat jam, maka pada waktu yang bersamaan akan terbaca pula nama si pemasang iklan
• Tokoh-tokoh iklan. Johnie walker, Ronald McDonald, Michelin Maa, Kelinci Enigizer merupakan tokoh-tokoh yang dasawarsa ini digunakan menjadi pajangan. Ada yang berupa patung atau potongan karton. Tokoh pajangan milik Michelin bahkan muncul dalam berbagai bentuk patung karet. Ada statis ada pula yang bergerak.
• Model. Kerena bentuknya tiga dimensi dan berskala tertentu, maka model sifatnya anat realistis dan cocok untuk digunakan sebagai pajangan terutama barang-barang yang aslinya terlalu besar ataui yang mustahil dipajang di etalase. Misalnya model pesawat terbang.
• Model bergerak. Model yang aktif biasany6a menarik perhatian sehingga ada saja orang yang berhenti dan mengamatinya.
• Pajangan berlampu. Seperti halnya lampu hiasan yang berkedap-kedip atau berganti-ganti warna, symbol atau pajangan berlampu yang dipasang pada sebuah jendela akan menarik perhatian, khususnya bagi orang yang berlalu-lalang di depan toko atau di jalan raya setelah hari gelap. Perhatian akan tetap tercurah sekalipun tokonya tutup.
• Kartu/ kotak dispenser. Ada dispenser yang ditempel secara utuh di dinding seperti kartu-kartu yang dipakai untuk mengambil kacang goreng, dan ada yang dipajang, di gantungan, dan berbentuk balon, kantong atau sachet untuk barang-barang sep[erti mainan, pisau cukur, kaset musik, barang-barang pandai besi, atau bolpen. Gantungan bisa dipasang di dinding atau took atau stand khusus atau fitting yang disediakan oleh pabrik. Dengan demikian dispenser merupakan salah satu bahan pajangan yang permanent dan bersifat swalayan.


salam hormat dariku,
IG @widhawatitok

5/14/2011

Macam-macam Jenis Media Iklan

Bicara soal Jenis Media Iklan jadi inget masa kuliah matkul periklanan, padahal dulu aja gak pernah belajar sekarang bikin postingan seputar materi-materi dulu kala ya anggap aja remidi US. Media iklan merupakan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan iklan kepada khalayak. Media iklan juga termasuk sarana komunikasi yang digunakan untuk mempromosikan suatu barang atau jasa kepada konsumen. Media iklan yang digunakan untuk penyampaian iklan sebagiknya dipilih sesuai dengan kebutuhan. Banyaknya media yang bisa dipilih saat ini menjadikan para pengiklan lebih leluasa dalam memilih alternatif yang paling efektif dan tepat sasaran. Media iklan bisa digolongkan menjadi dua yaitu sebagai berikut:

1. Media Iklan Lini Atas (Above The Line)
Media above the line merupakan media iklan yang dipasang ditempat yang terbuka seperti di pusat keramaian, di tempathttp://www.blogger.com/-tempat umum atau di pinggir-pinggir jalan. Media Above the Line adalah media yang terukur, terukur ratingnya, pembacanya, pengeluarannya, serta efeknya, mudah untuk diawasi pergerakannya. Media iklan above the line meliputi:

a. Surat kabar atau koran
b. Majalah
c. Televisi
d. Radio
e. Media luar ruangan seperti billboard
f. Internet
g. dll

2. Media iklan line bawah (Bellow The Line)

Below The Line ( BTL) adalah segala aktifitas marketing atau promosi yang dilakukan di tingkat retail/konsumen dengan salah satu tujuannya adalah merangkul konsumen supaya aware dengan produk kita, contohnya : program bonus/hadiah, event, pembinaan konsumen dll. Pada intinya definisi below the line adalah bentuk iklan yang tidak disampaikan atau disiarkan melalui media massa, dan biro iklan tidak memungut komisi atas penyiarannya/pemasangannya. Kegiatan promosi below the line suatu brand paling banyak dilakukan melalui beragam event. Dengan event ini, konsumen akan berhubungan langsung dengan brand, sehingga bisa terjadi komunikasi antara brand dengan konsumen.

salam hormat dariku,
IG @widhawatitok


Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong