Showing posts with label Wisata. Show all posts
Showing posts with label Wisata. Show all posts

11/29/2019

Taman Wisata Alam Grojokan Sewu Tawangmangu, Apa Yang Paling Mengesankan?

Ketak-ketik tentang wisata alam ah, biar dikira rajin piknik. Kalau wisata alam deket-deket rumah yang tebing atau bukit kan udah pernah tuh, bahkan udah pernah diketak-ketik juga. Nah ini wisata alam yang agak jauh dari Klaten yakni Grojokan Sewu Tawangmangu Karanganyar. Dulu sih waktu masih SD pernah kesana, gak banyak yang aku ingat karena aku hanya ingat disana banyak anak tangga, monyet dan satu air terjun yang tinggi.



Nah, kini ketika sudah beranjak tua main lagi ke Grojokan Sewu Tawangmangu ternyata sangat berkesan. Apa yang paling mengesankan ketika berkunjung ke wisata alam grojokan sewu Tawangmangu? Yang mengesankan adalah……

Adalah….

Capeknya naik turun tangga, turunnya aja ngos-ngosan apalagi naik-nya dan entah berapa kali harus istirahat. Asli ngos-ngosan, saat itu rasanya nyesal banget karena terlanjur turun udah gitu pas naik gak sampek-sampek padahal dada udah nyesek gimana gitu. Dalam hati keluarlah sumpah serapah “kapok lombok, gak sudi rene meneh”. Andai saja anak tangga itu bisa berjalan sendiri kayak di emol-emol, pasti gak akan sekapok itu.

Tapi ini semua bukan salah wisata alam-nya atau anak tangga-nya itu loh ya, ini semua murni salah jasmaniku yang kurang olahraga jadi naik turun tangga di Grojokan Sewu itu berasa mengapokan jiwa raga.

Sebenarnya aku bertanya-tanya kenapa dinamai Grojokan Sewu? Apakah karena tiket masuknya seharga sewu alias seribu? Atau jumlah air terjun-nya seribu? Atau grojokan-nya dibikin selama seribu malam hingga akhirnya keburu dikokokin ayam gitu?

Dari pada jiwaku penasaran maka bertanyalah aku kepada sang maha google hingga akhirnya ku temukan jawabnya yang kenapa dinamai grojokan sewu. Dan ternyata penduduk setempat menamainya grojokan sewu karena eh karena ketinggian dari air terjun itu sejumlah 1000 jengkal kaki atau 81 meter.

Jadi grojokan sewu disini yang paling menarik dan mengesankan adalah turun naik tangga-nya. Logika sederhananya ketika kita berkunjung ke grojokan sewu maka sebenarnya kenikmatan utamanya adalah turun naik tangga-nya yang jumlahnya ribuan, selebihnya melihat air terjun-nya itu adalah bonusnya. Yakin deh, pasti banyakan orang yang bilang “waow…. Lututku (pegel)”, “waow … nafasku (ngos-ngosan) dan semacamnya ketimbang yang bilang “waow… air terjun-nya mempesona”. *ah embuh dhing, ini sih logika ngasal versi ketak-ketik ^hehe…

Ketika naik dan akhirnya melihat ucapan selamat seperti dibawah ini, rasanya seperti keluar dari mimpi buruk, karena akhirnya sampai juga gitu loh!



Tambah Sehat dan Sukses? Aamiin…… Dan Sampai Jumpa Lagi? Alias kesana lagi? Ah… mikir dulu deh… ^hahaha

Berdasarkan pengalaman sederhana kala berkunjung ke grojokan sewu maka alangkah baiknya jika hendak berkunjung maka pastikan lutut dan nafas sudah siap (biar gak pegal dan ngos-ngosan), jangan menenteng makanan atau minuman biar gak jadi rebutan genk monyet disana. Dan usahakan cari tempat parkir terdekat, karena aku kala itu salah pilih tempat parkir hingga harus jalan kaki jauh banget.

Penginapan dan Tiket Masuk Grojokan Sewu Tawangmangu


Untuk penginapan di Tawangmangu yang dekat grojokan sewu ada banyak tinggal pilih, ada hotel atau ada juga yang pakde-pakde dipinggir jalan bilang “kamar kosong mas, kamar kosong mb”. Tiket masuknya 15rb per orang, terus karcis masuknya hari biasa 5rb kalo hari libur 7.5rb. Jadi total biaya masuk ke grojokan sewu Tawangmangu itu kalo hari biasa 20rb, kalo hari libur 22.5rb.



Udah gitu aja sih ketak-ketik tentang grojokan sewu Tawangmangu. Yang menyenangkan didaerah Tawangmangu itu adalah hawanya sejuk (meski cinderung dingin), pemandangan pegunungan dan pemohonan itu lebih enak dipandang ketimbang harus jalan-jalan di emol-emol yang memusingkan kaum introvert sepertiku.




Salam ketak-ketik,
dr pojokan

11/21/2019

Candi Gana Klaten Cagar Budaya Yang Tak Sepopuler Candi-candi Tetangga

Ehem… sebenarnya kemarin pengin ikut lomba nulis tentang cagar budaya tapi gak jadi karna gak mampu ngejar deadline. Meski demikian tetap diketak-ketik saja deh, pakai gaya bahasa seperti biasa yang mencla-mencle embuh gitu. Karena kalo disuruh nulis pakai bahasa Indonesia yang baik apalagi baik dan benar susah aku tuh *hehe.



Kemarin pengin ngetik Candi Gana Klaten karena lihat teman facebook yang share tempat-tempat wisata Klaten, rata-rata isinya berupa tebing, bukit dan taman bunga. Dan salah satu-nya ada Candi Gana, sebagai warga Klaten yang kurang piknik tentu saja aku tidak tau. Seketika mak cling… muncul ide buat ngulas atau beropini tentang Candi Gana yang tak sepopuler candi-candi tetangga terus niat ikut lomba tapi akhirnya gak jadi ikut lomba, takut menang ^eh gak dhing, sebenarnya aku banci kontes dan langganan kalah.

Oke kembali ke Candi Gana yang tak sepopuler candi-candi tetangga (candi-candi tetangga itu maksudnya candi-candi disekitarnya seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Bubrah, Candi Lumbung dan Candi Plaosan).

Alamat Lokasi Candi Gana Klaten


Aku belum pernah ke Candi Gana jadi gak tau lokasinya dimana, tapi kang mas tau jadi bisa langsung cusss kesana tanpa kesasar. Lagian ternyata lokasi Candi Gana Klaten itu gampang dicari karena gak jauh dari komplek candi Prambanan. Pokoknya tuh jalan timur Candi Prambanan itu terus aja ke utara, lalu ada tanda panah masjid Al-Ikhsan masuk gang dikit sampek mentok, candi gana ada dikiri jalan. Alamat lokasi Candi Gana ada di Dusun Bener, Kelurahan Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.



Candi gana berada ditengah-tengah pemukiman penduduk, bentuknya memang nampak tak beraturan. Candi nampak menghadap ke arah barat, banyak relief berbentuk hewan, bahkan dimasyarakat sekitar menyebut Candi Gana itu Candi Asu (Asu itu bahasa jawa artinya anjing karena memang ada batu yang bentuknya seperti anjing). Namun ketika berkunjung ke Candi Gana aku hanya melihat dari luar pagar, karena lokasi benar-benar sepi gak tau kalau mau masuk lewat mana atau izin siapa gitu. Dari timur jalan nampak papan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.





Candi Gana ini hanyalah salah satu contoh peninggalan bersejarah yang masuk dalam cagar budaya Indonesia namun keberadaannya tidak diketahui banyak orang. Beda dengan candi prambanan yang telah mendunia. Yah semoga cagar budaya yang kini sepi seperti candi gana atau lainnya tidak musnah atau kalah pamor dengan wisata-wisata selfie kekinian. Karena saat ini tren-nya adalah wisata-wisata selfie seperti tebing, bukit, taman bunga dan wisata alam lainnya yang intinya didesain seinstagramable mungkin biar menghasilkan foto yang kece, ya kan?

Nasib Cagar Budaya Tergantung Siapa?


Nasib cagar budaya itu tergantung siapa sih? Ya sebenarnya tergantung semua pihak baik pemerintah ataupun masyarakat. Pemerintah punya peran penting terhadap pelestarian cagar budaya. Meliputi proses pendataan (inventarisasi), pendaftaran (registrasi), membuat peringkat cagar budaya, membentuk tim ahli cagar budaya, menetapkan status cagar budaya hingga menyebarluaskan informasi tentang cagar budaya dengan tetap memperhatikan keamanan dan kerahasiaan data. Sementara itu masyarakat juga bisa berkontribusi misal ikut serta dalam hal pencarian cagar budaya, melaporkan dan mendaftarkan cagar budaya yang dimiliki atau diketahuinya, ikut serta memelihara dan menjaga agar cagar budaya tersebut tidak rusak dan musnah, tidak menjadi milik orang asing atau dikirim ke luar negeri.

Nah, selain itu tergantung juga pada para generasi penerus. Kalau sekarang sudah dirawat tapi kedepannya gak dipedulikan oleh generasi penerus ya lama-lama musnah, ye kan??? Mungkin hal-hal sederhana yang bisa dilakukan adalah menanamkan rasa cinta cagar budaya pada anak-anak misal yang selama ini study tour anak-anak sekolah tujuannya ke luar kota ya coba diajak aja dulu ke tempat-tempat cagar budaya setempat. Karena salah satu contoh menjaga kelestarian cagar budaya adalah dengan cara mengunjunginya.

Cagar budaya entah berupa candi atau bangunan kuno yang tak dibiarkan sepi akan lebih bagus nasibnya, karena kalau udah sepi gak dirawat lama-lama lumutan penuh semak belukar, lama-lama lagi jadi seram, lebih lama-lama lagi makin horor. Kalau sudah begitu nilai sejarah hilang, yang ada candi hanya dipandang sebagai batu, museum dianggap rumah hantu atau semacamnya. Ya bayangin aja nanti ketika Rafatar, Gempi, Jan Etes, atau La Lembah Manah tua nontonnya tempat-tempat horor atau jangan-jangan udah dibuldoser jadi hotel.

Ya intinya masalah menjaga kelestarian cagar budaya semua orang atau masyarakat umum bisa berkontribusi sesuai sikon masing-masing. Masyarakat setempat bisa ikut menjaga atau mengawasi cagar budaya dari tindakan pencurian. Atau sebagai pengunjung harus bisa jaga diri dari kealay-an skil dewa entah foto-foto jumpalitan atau vandalisme karena kadang ada orang alay yang datang ke suatu tempat lalu nulis-nulis embuh gitu misal “Paijo lope Paijem” atau semacamnya.

Blogger pun bisa berkontribusi dengan cara menulis atau membantu mempromosikan lewat postingan-postingan diblognya. Netizen yang aliran instagram garis keras juga bisa turut serta berbagi foto-foto instagramablenya biar cagar budaya itu tetap viral dikalangan milenial. Tapi kalau mempromosikan ya foto-fotonya sesuai kenyataanya aja loh ya, jangan fotonya diedit kebangetan sehingga difotonya terlihat bagus padahal aslinya embuh gitu dan agar supaya kalo ada orang berkunjung gak kecewa misal lihat foto di IG keren kok pas datang biasa aja, yang kayak gitu berasa kecele ye kan. Yah pokoknya lakukan apa yang bisa dilakukan untuk turut serta menjaga kelestarian cagar budaya Indonesia. Kalau bisanya nyinyir? ya mending diem aja, *hehe....



Salam ketak-ketik,
dr pojokan

10/14/2019

Wisata Kuliner Warung Apung Dan Wisata Perahu Rowo Jombor Klaten, Serta Hal-hal Yang Ngeselin Disana!

Wisata Kuliner Warung Apung Dan Wisata Perahu Rowo Jombor Serta Hal-hal Yang Ngeselin Disana! Judulnya wagu banget ya, tapi biarinlah ketak-ketik itu bebas mau dijudulin mau enggak ya terserah yang ngetik. Ketak-ketik hanya berharap semoga yang baca tabah liat blog ini *hehehe…



Warung Apung atau Rowo Jombor ini ada di Jimbung Klaten. Sebagai orang Klaten tentu sudah beberapa kali ke sana. Kalau awal-awal kesana dulu biasa aja, seperti gak ada yang ngeselin gitu. Mungkin karena dulu masih kecil jadi pikirannya masih positif, nah sekarang udah tua bawaanya nyinyir jadi hal-hal yang kurang sreg dianggap ngeselin.

Wisata Kuliner Warung Apung Rowo Jombor


Wisata kuliner warung apung menu utamanya rata-rata bakaran ikan seperti lele, gurami, nila, bawal, patin. Tapi jika dilihat lebih dalam lagi ternyata juga ada yang sedia ayam bakar bahkan mie instan. Jadi ke Warung Apung itu sebenarnya gak mahal, tinggal datang beli mie goreng dan es teh gitu aja dah bisa nongkrong leyeh-leyeh atau eyang-yangan sepuasnya.

Warung Apung itu sendiri ada beberapa nama tapi aku seringnya ke Barokah. Dulu pertama kali ke Warung Apung itu ke yang namanya Ilham. Kalo yang lain-lain ada Widodo dan embuh-embuh gitu deh aku lupa nama-namanya. Karena biasanya kalau ke Warung Apung ya langsung ke Barokah gitu aja, bukan karena dapat potongan harga atau apa tapi ya pengin aja disitu gitu. Paling sering beli gurami bakar sampai hafal harganya 90rb-an sekilo isi 2.

Wisata Perahu Rowo Jombor


Beberapa kali ke Warung Apung selain makan juga nyobain naik perahu 2 kali, tarifnya 15rb buat 2 orang, muter-muter selama kurang lebih 15 menit. Kalau kolektif atau banyak orang tarifnya bisa lebih murah tuh. Kalau naik perahu itu enaknya saat air di rawa-nya itu banyak, karena ketika musim kemarau biasanya airnya surut. Naik perahu rowo jombor itu enaknya saat mendung tanpa hujan dengan angin yang sepoi-sepoi. Jadi kalo dihitung-hitung misal berdua gitu bawa uang 50rb aja udah cukup buat makan dan naik perahu, dengan catatan makannya mie instan loh ya. Contoh pemandangan ketika naik wisata perahu rowo jombor.



Hal-hal Yang Ngeselin di Rowo Jombor


Palakng Jalan Pintu Masuk Rowo Jombor


Ketika datang dihadang palang besi lalu ditarik tarif per kepala 5rb saat itu masih tabah. Lain hari datang lagi ditarik lagi maka muncul benih-benih sebel. Mau masuk bayar, masih lagi bayar parkiran jadi lama-lama berasa ngeselin gitu loh.

Tapi akhirnya ketika datang dilain harin pos palak pintu itu nampak kosong dengan bekas kaca yang pecah seperti habis dilempar batu. Mungkin aja itu pos palak pintu masuk Rowo Jombor itu dihabis dipakai buat tawur atau diteror. Mungkin inilah jawaban do’a orang-orang yang kesel dengan palak pintu rowo jombor. Nah setelah itu kan sempat datang lagi tuh, kondisi masih sama, jadi masuk rowo jombor itu udah gak ada lagi yang malak. Tapi gak tau juga untuk selanjutnya apakah sistem palak itu akan kembali seperti sedia kala? semoga aja enggak, udahlah jangan ada lagi palak pintu masuk rowo jombor biar kita yang jajan juga jadi enak tanpa ada rasa kesel akibat merasa dipalak gitu kan.

NB: akhirnya pungutan masuk itu kini tidak ada, pos jaga yang biasanya buat narik pungutan itu nampak pecah kaca, mungkin bekas dilempar batu. Intinya mungkin pungutan itu menuai protes hingga akhirnya ditiadakan.


Tukang Parkir Yang Serasa Maksa


Entah ini strategi jualan atau gimana tapi ada loh warung yang tukang parkirnya itu nyegat sampai daplang-daplang ditengah jalan gitu. Kita kan jajan bebas mau pilih warung yang mana suka-suka yang jajan ya kan??? Jadi ya biasa aja lah biar kesan maksa itu gak ada gitu loh.

Itu mungkin hal ngeselin secara umum yakni ketika ada sistem palak pintu masuk rowo jombor dan tukang parkir yang serasa maksa. Kalau hal lainnya yang mungkin hanya aku yang ngerasain selaku introvert yakni adanya musik dangdutan. Kalau orang umumnya dangdutan itu hiburan tambahan ya kan? kalo aku ngerasanya itu sumber berisik jadi kalau jajan di Warung Apung pilih tempat yang paling belakang yang jauh dari tempat dangdut.

Lalu waktu naik perahu pertama kala itu perahunya masih yang pada biasa aja, saat nyoba naik yang kedua kali perahunya sudah ada tambahan bunga-bunga dengan kursi didepan. Tapi ya makelum sih karena itu adalah strategi pemilik perahu untuk menarik perhatian orang-orang yang suka selfie-selfie, biar instagramable atau apalah gitu ditambah hiasan-hiasan tapi aku selaku orang yang gak suka selfie ngerasanya itu mengganggu pemandangan. Ya begitulah aku, kadang bagi orang lain hal itu biasa bahkan menyenangkan tapi aku ngerasanya itu ngeselin atau gak nyaman.

Itu aja sedikit cerita embuh tentang Warung Apung Rowo Jombor dengan segenap Wisata Perahu-nya. Intinya warung apung itu bisa untuk makan-manan bersatu (serdirian), berdua, bertiga atau berbanyak-banyak orang karena tempatnya memang luas terus ada beberapa warung yang bisa dipilih gitu. Cocok buat acara ulangtahun, arisan, reoni atau semacamnya.


Salam ketak-ketik,
dr pojokan

7/23/2019

Dari Tebing Breksi Ke Hutan Pinus Pengger, Tidak Jauh Dan Jalannya Mudah Dicari!

Ketak-ketik kali ini cuma mau posting jalan dari tebing breksi ke hutan pinus pengger. Pertama ke Tebing Breksi Jogja dulu itu tahun 2017, ceritanya ikut acara liputan duta damai region Jogja. Dulu datang ke Tebing Breksi sendiri modal buka google map, intinya Tebing Breksi itu dari Prambanan ambil arah ke jln piyungan, ratu boko masih luruh arah candi ijo. Nanti lama-lama ketemu petunjuk arah jalan masuk ke Tebing Breksi.



Nah, setelah tahun 2017 itu akhirnya July 2019 main lagi ke Tebing Breksi. Nampaknya masih terus dikembangkan alias dibangun, karena yang aku lihat disekitarnya udah jauh berbeda dari sebelumnya. Dulu waktu kesana belum ada spot selfie berbayar, sekarang ada beberapa, satu orang tarifnya 5rb. Apakah aku ikut selfie-selfie? Tentu tidak.



Masih seperti tahun 2017 dimana aku datang cuma menikmati pemandangan dan mengambil beberapa foto yang diposting di IG, tanpa pajang-pajang foto muka.

Kalo naik jeeb itu tarifnya dari dulu tidak berubah yakni 30rb. Untuk tiket masuk yang dulu hanya seiklasnya sekarang jadi 5rb per orang. Tiket segitu masih termasuk murah sih, ye kan...

Lalu setelah beberapa saat panas-panasan di Tebing Breksi akhirnya pilih nyobain ke Pinus Pengger, yang ternyata tidak jauh dan mudah dicari jalannya untuk orang yang belum pernah kesana. Intinya dari jalan piyungan itu lurus aja kearah gunung kidul, naik-naik dan naik sampai polsek wonosari belok kanan. Setelah itu naik-naik terus sekitar 3 KM dan sampailah ke Pinus Pengger.

Namanya di hutan jadi ya hawanya lebih adem ketimbang di Tebing Breksi. Ketika di hutan pinus pengger pun hanya menikmati pemandangan saja, tidak ikut foto-foto dispot selfie. Tempat foto selfie berbayar di hutan pinus pengger yang tervaforit adalah di spot foto yang bentuknya seperti tangan dan yang ada tulisannya pinus pengger. Kalo mau foto perlu ngantri (pas rame).



Sama seperti di Tebing Breksi, saat di Pinus Pengger pun hanya menikmati pemandangan saja alias gak ikut-ikut foto di spot-spot selfie itu. Mungkin datang ke pinus pengger itu enaknya pas matahari tenggelam jadi bisa adem-adem indah piye ngunuh.



A post shared by Widha (@widhawatitok) on


Jarak Tebing Breksi ke Hutan Pinus Pengger versi google map sekitar 13 KM (kalo gak salah), jadi ini bisa jadi pilihan buat yang mau piknik tapi nyari yang nuansa pemandangan alam alias bukan yang candi-candi. Kalo candi-candi yang sekitar Tebing Breksi banyak ye kan…

Untuk tiket masuk ke Pinus Pengger hanya 3rb saja, murah meriah. Tapi kalo pengin foto-foto dispot yang berbayar ya paling nambah biaya 5rb-an. Intinya kalau mau ke hutan pinus pengger itu jalannya mudah dicari. Udah gitu doang ketak-ketiknya. Selamat ke hutan….



Salam ketak-ketik,
dr pojokan

2/07/2019

Mendaki Bukit Pertapan Bayat, Wisata Baru di Klaten!

Kini hampir setiap daerah mengembangkan daerah perbukitan untuk wisata baru. Di daerah Klaten juga ada sejumlah perbukitan yang dikembangkan jadi tempat wisata. Bukit tempat wisata di Klaten itu ada di kecamatan Bayat. Misalnya Bukit, Patrum, Bukit Cinta, Watu Sepur, Pesona Puncak Arjuna dan Bukit Pertapan. Di daerah Wiro dekat Watu Sepur juga ada Bukit Wisata Karang Pandan Tugurejo tapi aku belum pernah nyobain kesana karena masih proses dibuat.



Orang saat ini memang cinderung suka jalan-jalan berfoto lalu update status. Sehingga tempat yang instagrammable atau tempat yang bagus untuk foto pasti sangat diburu. Buat yang orang Klaten sudah pada pernah ke Bukit Pertapan belum? Penasaran gak si Bukit Pertapan itu seperti apa?

Beberapa waktu yang lalu aku sudah nyobain mendaki bukit pertapan Bayat. Kalo soal jalan menuju bukit pertapan jangan tanya aku ya karena aku gak paham jalannya. Kalo pengen kesana bisa googling atau buka map menuju lokasi bukit pertapan Bayat Klaten.

Tiket Masuk Bukit Pertapan


Untuk masuk bukit pertapan waktu itu masih bayar seiklasnya alias belum ada harga tiket pasti. Kalau pun ada tiket masuk ke bukit pertapan ya mungkin 2rb karena umumnya segitu.

Bukit Pertapan Bagus Gak?


Saat aku kesana nampaknya bukit pertapan belum sempurna. Jalan menuju keatas sebagian masih berupa tanah biasa-biasa saja dan kebetulan waktu kesana masih agak becek karena habis hujan. Mungkin juga karena belum sempurna jadi tiket masuk masih seiklasnya.



Meski tempatnya belum sempurna tapi aku pribadi suka karena sekalian buat olahraga. Yang gak juka jalan pasti gak kuat sampai puncak karena jaraknya cukup jauh. Waktu aku kesana tempatnya masih sepi hanya bertiga bersama dua ponakan, ada rombongan emak-emak tapi mereka akhirnya puter balik karena gak sanggup sampek atas.

Emang diatas puncak bukit pertapan ada apa? Ada 3 gardu pandang yang cukup tinggi. Aku sendiri gak sanggup berlama-lama karena rasanya pusing gimana gitu, aku memang suka puyeng ditempat ketinggian. Ada juga tempat seperti pendopo tapi aku gak mendekat karena ngeri aja kayak kuburan.

Aku gak banyak foto-foto karena terlanjur capek jadi duduk aja nomgkrong sambil menikmati pemandangan. Bukit Pertapan cocok untuk yang suka keheningan sembari menyaksikan yang hijau-hijau atau lihatin kekarnya barisan gunung kidul atau bukit-bukit sekitarnya.



Ya kalau aku emang cocoknya tempat yang kayak bukit pertapan itu, duduk diam, plonga-plongo dan gak ada selfie-selfienya.

Dan mendaki bukit pertapan itu ada hal yang tak terlupakan yakni gak bawa minum plus banyak nyamuk. Aku pikir jaraknya gak sejauh itu dan aku pikir diatas ada yang jualan. Kalau mau naik ke bukit pertapan jangan lupa bawa bekal minimal minuman dan olesin atau pakai anti nyamuk.

Dan asyiknya waktu kesana sedang musim kupu-kupu jadi bisa sambil nonton kupu berterbangan atau yang hinggap di bunga seperti ini:



Aku gak banyak foto karena ya itu tadi terlanjur capek leyeh-leyeh nikmati pemandangan sambil nahan haus, nahan pusing. Meski capek tapi kalau diajak kesana lagi pasti aku mau banget. Lumayan buat olahraga gitu loh. Dan saat itu setelah dari bukit pertapan ini langsung menuju ke Pesona Puncak Arjuna Di Bayat juga tempatnya.

Salam ketak-ketik,
dr pojokan

2/04/2019

Taman Bunga Kebon Asri Bayat Tempat Selfie Bukan Seperti Tempat Wisata! (Di Klaten)

Ketak-ketik kali ini tentang sebuah tempat di Klaten. Orang Klaten mungkin pernah liat orang atau teman tebar foto dengan latar belakang bunga-bunga. Atau belum pernah tau dan penasaran dimana taman bunga Bayat itu berada? Kalau belum tau coba googling atau buka map jalan menuju taman bunga kebon asri Bayat yakni di Dukuh Ngepringan, Kebon Kecamatan Bayat Klaten.



Aku sendiri gak begitu paham jalannya karena hanya nebeng aja. Ketika melihat foto-foto orang di sosial media ya memang terlihat bagus. Tapi entah mengapa dalam hati kecil bicara bahwa pasti tak seindah aslinya. Aku sempat bilang “iki mesti yen diparani asline mak pecengik ngono tok”.

Dan tiba saatnya suatu ketika aku ikut berkunjung ke taman bunga kebon asri Bayat. Tadinya mau berangkat naik sepeda tapi gak jadi karena sekalian mau ke Bukit Pertapan dan Pesona Puncak Arjuna Sidowayah Bayat.

Hanya beberapa saat menempuh perjalanan akhirya sampailah di tempat yang dituju yakni taman bunga Bayat. Dan tempatnya itu…. Jreng jreng…sesuai dugaan sih, menurutku biasa aja. Yah kalau sekedar untuk ambil satu dua foto selfie sih lumayan bisa buat update status ye kan.



Tapi kalau niatnya untuk refreshing sepertinya tidak memuaskan. Karena tempatnya tidak begitu luas. Lokasi taman bunga Bayat itu ditengah pemukiman jadi sekitarnya itu rumah warga. Konon juga taman bunga itu milik pribadi tapi dibuka menjadi tempat wisata gitu.

Tiket Masuk Taman Bunga Kebon Asri Bayat


Untuk bisa menikmati pemandangan bunga taman kebon asri anda harus membayar 5rb per orang. Mahal gak? Menurutku sih mahal.



Tapi jika memang niatan untuk pergi foto-foto agar bisa update status ya tentu harga segitu gak mahal. Mungkin karena aku berharap bisa refreshing tapi ternyata serasa biasa aja jadi aku merasa harga 5rb itu mahal.

Yah buat yang suka foto-foto selfie silakan berkunjung ke taman kebon asri Bayat ya. Atau buat yang penasaran juga silakan aja siapa tau pandangan kita berbeda, misal aku bilang biasa aja tapi bisa jadi menurut anda bagus gitu.

Kini memang orang suka cari tempat yang instagramable, sekedar foto terus upload. Tapi kebetulan aku gak suka selfie ya, jadi waktu di taman bunga aku hanya foto kupu-kupu contohnya seperti ini:

Dan yang bikin aku bertanya-tanya adalah apakah taman bunga itu akan abadi? Karena kan bunga tak selamanya mekar, ada saatnya dia mengering ye kan? Atau mungkin sistemnya tambal sulam gitu, dimana ada yang kering lalu diganti yang baru.

Ah entahlah, aku gak bisa ngetik panjang karena ya memang gitu doang sih. Berikutnya akan ketak-ketik cerita pengalaman mendaki bukit pertapan.



Salam ketak-ketik,
dr pojokan

1/09/2019

Pesona Puncak Arjuna Wisata Klaten Yang Mulai Ngehit Lokasi di Sidowayah Gunung Gajah Bayat!

Buat anda yang di Klaten atau lagi ada teman/sodara yang ngajak piknik sekitar Klaten maka boleh di coba ajak ke Pesona Puncak Arjuna Wisata Klaten yang mulai ngehit lokasinya di Sidowayah Gunung Gajah Bayat. Yah kalau Cuma buat foto-foto lalu posting di intragram atau sosmed lainnya sih lumayan karena di tempat wisata Pesona Puncak Arjuna ini ada beberapa spot foto yang bagus.



Lokasi Wisata Pesona Puncak Arjuna


Meski tempat lokasi wisata pesona Puncak Arjuna termasuk dipedalaman atau tidak dekat jalan raya tapi mudah di cari kok. Rute menuju wisata pucak Arjuna sudah ada anak-anak panah yang bisa menjadi petunjuk. Masuk saja ke daerah Sidowayah Gunung Gajah Bayat. Kalau kesulitan bisa sambil buka google map. Area ini sebenarnya sejalur sama Bukit Pertapan, Bukit Cinta dan juga Taman bungan kebon Asri Bayat.

Tiket Masuk Wisata Pesona Puncak Arjuna


Mungkin ada yang bertanya-tanya berapa tiket masuk ke tempat wisata Pesona Puncak Arjuna? Waktu aku datang sih 2rb rupiah, parkir motor 2rb. Sebenarnya kemarin mau naik sepeda ontel aja tapi takut capek karena jalannya nanjak. Untuk tiket masuk masih murah dan terjangkau jadi tenang aja gak perlu takut kehabisan uang karena bisa dibilang ini tempat wisata yang murah meriah tapi lumayan untuk rekreasi.

Berbagai Wahana Di Wisata Puncak Arjuna


Didalam area wisata puncak Arjuna itu ada beragam tempat atau spot berfoto. Ada puncak Tumpeng yang bentuknya kayak perahu. Fotonya seperti dibawah ini, tapi maaf aku orangnya mumetan gitu jadi gak berani banyak gaya (*alesan padahal emang gak suka selfie).



Terus kalau naik lagi ada patung Arjuna (ya meski patungnya lucu gimana gitu). Di sekitar patung Arjuna itu ada beberapa spot untuk berselfie ria. Dan nantinya di puncak Arjuna bakalan ada flying fox juga loh.



Nah selain tempat-tempat untuk berfoto, di tempat wisata puncak Arjuna Bayat Klaten ini juga ada wahana untuk mainan anak-anak, seperti mandi bola, prosotan dan lain-lain. Kalau mau main ditempat permainan anak itu bayar sih, sekitar 3,5rb kalau gak ada perubahan. Ya kurang lebih daftar isi didalam wisata Puncak Arjuna itu sebagai berikut:


Kelihatan gak tulisannya? Kalau enggak ya mohon diampuni karena harap makelum motonya pakai hp jadul.

Yah itu doang sih, bisa dibilang Pesona Puncak Arjuna adalah wisata Klaten yang mulai ngehit. Dan menurutku tempat wisata Puncak Arjuna ini sudah lumayan karena dikelola dengan rapi jadi cocok buat anda yang ingin piknik atau sekedar foto-foto untuk update status biar kesannya tuh “wow piknik teyus”.

Dan menurutku saat aku berkunjung itu tempat Puncak Arjuna sudah lebih bagus ketimbang Bukit Pertapan yang nampak belum selesai dibangun. Seputar Bukit Pertapan aku bahas dipostingan berikutnya yakni Mendaki Bukit Pertapan Bayat, Tempat Wisata Baru Di Klaten. Untuk gambaran seputar Wisata Puncak Arjuna juga bisa dilihat divideo singkat bawah ini:





salam ketak-ketik,
dr pojokan

Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong