Showing posts with label #Marketing. Show all posts
Showing posts with label #Marketing. Show all posts

4/14/2018

Menjadi Konsumen Cerdas Di Era Digital: Harus Jeli dan Hindari Produk Yang Berbahaya!

Postingan kali ini aku mau ketak-ketik ini itu dimana selaku konsumen memang sudah semestinya lebih hati-hati dan waspada. Karena setiap orang pasti pernah menjadi konsumen, bahkan setiap harinya kita adalah konsumen. Misal pagi-pagi mandi itu artinya menjadi konsumen beragam produk mulai dari sabun, pasta gigi, apalagi kalau pakai acara keramas itu berarti nambah pakai sampo.

Atau misalnya lagi di rumah internetan pakai hp buka facebook atau instagram atau mungkin sedang baca blog ini atau lainnya maka itu berarti statusnya adalah konsumen layanan data atau paket internet yang berupa kuota. Iya kan? Banyak kok contoh sederhana yang menunjukan bahwa kita ini adalah seorang konsumen. Selaku konsumen tentu pernah punya pengalaman gak enak, iya kan?

Masalah Sedot Pulsa Yang Menjengkelkan

Nah ngomongin soal layanan data atau paket internet atau yang berhubungan dengan pulsa aku pernah punya pengalaman yang kurang menyenangkan yakni masalah sedot pulsa. Intinya suatu ketika pulsaku selalu saja berkurang padahal tidak digunakan untuk apapun. Singkat cerita aku hubungi CS terkait dan konon aku terdaftar dilayanan konten premium padahal aku sendiri tidak pernah merasa mendaftarkan diri dan bahkan tidak pernah mendapatkan konten yang konon premium itu. Biasanya kalau terdaftar dapat sms dari nomor lima digit gitu kan? Nah selama pulsaku kesedot itu aku sama sekali gak dapat sms jadi aku gak nyadar kalau terdaftar. Dan kata CS-nya hal seperti itu biasanya terjadi ketika akses internet lalu klik iklan tertentu. Padahal aku gak pernah klik iklan kecuali klik tanda x alias close, bahkan kalau internetan pakai nomor lain loh ya, aku pikir modus konten preminum ini benar-benar ajaib (dibaca menyesatkan….).

Semoga masalah sedot pulsa itu dapat perhatian lebih (oleh pemerintah atau pihak terkait) karena benar-benar merugikan konsumen dan korbannya banyak banget! Sekali lagi ‘korbannya banyak banget….’. Bahkan mungkin korban modus konten premium ini lebih banyak ketimbang modus mama minta pulsa.

Nah dari kejadian sedot pulsa itu sebenarnya aku merasa kecewa tapi ya sudahlah, mau gimana lagi? Mau boikot? Ya gak mungkin, lah wong tiap hari aku butuh buat komunikasi atau internetan. Terus gimana? Ya pada akhirnya kembali ke diri sendiri dalam artian harus waspada dan hati-hati agar tidak kesedot kedalam lubang yang sama. Intinya harus bisa ngakalin biar gak mengalami hal itu lagi, misalnya sekarang kalau beli pulsa secukupnya saja, bahkan seringnya beli pulsa cuma buat beli masa aktif dan kalau internetan tetap pakai lain nomor yang saldo pulsanya juga 0 rupiah setelah didaftarkan paket internet.

Belanja Online Menyenangkan Tapi Harus Jeli

Nah hal lain yang berkaitan dengan dunia digital dimana semestinya kita menjadi konsumen cerdas adalah berkaitan dengan belanja online. Aku termasuk orang yang suka belanja online karena menurutku belanja online itu lebih menyenangkan dimana gak perlu kemana-mana, gak perlu ramai-ramaian, pokoknya tinggal bayar barang dianter, iya kan?

Meski asyik dan menyenangkan tapi sebenarnya belanja online itu gak sesimple itu, karena biar bagaimanapun belanja online gak sama seperti halnya kita belanja offline yang bisa melihat, menerawang, meraba, merasakan atau semacamnya terhadap barang yang mau kita beli. Beberapa trik belanja online menurut versi ketak-ketik adalah:


  1. Belanja Barang Yang Dibutuhkan saja! Secara logika ngapain juga beli barang kalau gak butuh atau gak perlu? Iya kan? Coba diingat dulu ada pelajaran ekonomi dimana dijelaskan bahwa kebutuhan dan keinginan itu berbeda. Tapi pada faktanya sebagai manusia biasa seringkali menghadapi godaan beli ini itu yang sebenarnya gak diperlukan, maka dari itu harus pasang prinsip garis keras bahwa belanja harus sesuai kebutuhan saja bukan keinginan apalagi karena gengsi.
  2. Baca Informasi Produk! Produk yang dijual online biasanya menyertakan foto produk dan informasi tentang produk ataupun syarat ketentuan berlaku. Jangan lupa baca baik-baik.
  3. Cari Informasi! Misalnya cari informasi tentang penjual (pilih penjual yang terpercaya), cari informasi produk ditempat lain atau baca review di forum atau semacamnya tentang cerita orang lain yang sudah pernah beli atau pakai produk itu. Informasi yang kita dapat bisa menjadi tambahan pertimbangan dalam mengambil keputusan jadi beli atau tidak.
  4. Tahan Diri Dari Godaan Diskon! Ingat point 1 yakni belanja yang dibutuhkan saja karena kalau udah gak kuat menghadapi godaan diskon pasti belanjanya bakalan nambah barang ini itu yang sebenarnya kebutuhannya tidak mendesak. Dan lagi, segede-gedenya diskon pasti ada syarat ketentuan berlaku, maka dari itu kembali ke point nomor 2 yakni baca baik-baik!
  5. Harus Kebal Dari Rayuan Iklan Atau Promo lainnya! Selain diskon hal lain yang biasanya menggoda adalah iklan dengan promo-promo yang penuh daya pikat. Banyak kan iklan produk yang menarik seolah promonya itu murah meriah tapi dibalik rayuan iklan itu sebenarnya ada syarat ketentuan berlaku yang panjang lebar dan tulisannya biasanya lebih kecil. Selain itu kadang godaan sitem pembelian kredit itu juga menggiurkan. Agar kebal dari rayuan iklan yang penuh dengan promo itu maka point nomor 1 harus benar-benar dipegang teguh! Selain itu jangan lupa kembali lagi ke point nomor 2 yakni baca baik-baik agar tidak mudah termakan iklan atau promo.
  6. Pilih yang Murah dan Aman! Murah disini maksudnya kalau ada ya yang gratis ongkir gitu, kalaupun diskon ya cek beneran atau enggak. Kalau dari segi harga barang sih biasanya antara yang satu dengan yang lain gak jauh beda. Kalau ada yang jual jauh lebih murah dari harga standar itu justru harus diwaspadai, misal hp harga 5jt tapi ada toko online yang jual setengah harga udah gitu ada embel-embel beli 2 gratis 1 (hati-hati yang demikian modus tipu-tipu). Dan tempat yang aman disini maksudnya adalah toko online yang terpercaya atau marketplace (pihak ke 3). Jadi ketika kita sudah bayar, tapi ada masalah seenggaknya uang belum sampai ke penjual jadi bisa diurus gitu.

Intinya bagiku belanja online itu mudah dan menyenangkan, tapi ya itu tadi harus benar-benar jeli dan rajin cari informasi sebelum membeli. Dan selama ini aku tidak pernah mengalami masalah serius terkait belanja online. Hanya pernah satu kali beli barang tapi gak sesuai deskribsi, karena dalam informasi produk tertulis dapat 6pcs tapi waktu itu yang dikirim hanya 1pcs. Aku tanya ke penjual tapi gak direspon lalu menghubungi pihak ke 3, setelah proses ini itu akhirnya uang-ku dikembalikan. Nilai uangnya sih gak seberapa, lah wong cuma 50rb-an, tapi karena memang benar-benar gak sesuai dengan deskribsi produk jadi wajar dong aku protes!!! iya kan?


Belanja Offline Juga Harus Teliti

Kalau belanja online kan gak bisa menyentuh produk secara langsung gitu kan jadi harus lebih jeli. Dan kalaupun belanja offline yang bisa menyentuh langsung produknya tetap harus teliti misalnya memperhatikan label, garansi, SNI atau bukan, cek tanggal kadaluarsanya dan lain sebagainya. Untuk produk-produk yang mahal atau produk elektronik baiknya beli ke toko terdekat saja alias belanja offline, agar kalau ada masalah bisa COD atau ketemu langsung. Intinya sebagai konsumen cerdas harus:
Selalu mempunyai kebiasaan untuk teliti atas barang atau jasa yang ditawarkan/tersedia di pasar, minimal secara kasat mata dapat digunakan untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dari barang atau jasa tersebut, dan bila kurang jelas/paham, dapat bertanya atau memperoleh informasi atas barang atau jasa tersebut. Dengan demikian pihak konsumen mendapatkan gambaran umum atas barang atau jasa yang ditawarkan di pasar.

Hindari Produk Yang Berbahaya

Menjadi konsumen cerdas itu tentu tidak hanya membuat kita terhindar dari penipuan tapi juga terhindar dari produk yang berbahaya. Contoh produk apa yang termasuk berbahaya? Apa hayo? contoh sederhananya adalah petasan atau kembang api. Nah berhubung bentar lagi puasa dan lebaran biasanya yang marak itu adalah main petasan atau kembang api. Meskipun petasan atau kembang api itu berdaya ledak rendah tapi faktanya udah banyak korban, iya kan? Jadi buat para orangtua harusnya memperhatikan dan mengawasi jika anaknya bermain petasan atau kembang api, karena ini termasuk produk yang berbahaya. Berkaitan dengan petasan atau kembang api itu sanksinya bisa dikenakan pada pembuat, penjual, pengguna dan juga penggangkut loh ya jadi waspadalah. Aku sendiri dulu waktu SD pernah main kembang api, kala itu nyalain beberapa kembang api sekaligus lalu dilempar ke pohon, nah kalau nyangkut di ranting kan seru gitu. Dan celakanya kala itu ada yang nyangkut di daun yang kering hingga akhirnya muncul bara api, panik bukan main karena takut apinya menyebar, takut kena marah. Tapi untungnya api bisa padam, setelah itu kapok deh! Gak lagi-lagi main kembang api! Dan sekarang prihatin aja kalau ada yang masih suka main petasan atau kembang api! 

Menurutku main petasan atau kembang api itu nikmatnya sesat *eh sesaat doang, pemborosannya jelas ( karena secara tidak langsung hanya bakar-bakar duit ) dan resiko tak terduga bisa datang semena-mena.

Contoh produk berbahaya selain petasan atau kembang api tapi marak dipasaran adalah produk kosmetik ilegal! Banyak kan yang jual produk pemutih, pelangsing, penghilang jerawat atau semacamnya dengan modal foto before-after kasih embel-embel yang ajaib lalu posting di facebook lalu viral dan banyak yang akhirnya beli tapi begitu pakai justru gak sesuai harapan.

Di luaran sana masih banyak produk berbahaya lainnya baik yang dijual online maupun offline. Maka dari itu ya itu tadi harus teliti, baca label, izin produksi atau izin edarnya dan info lainnya agar kita tidak salah beli produk bohongan atau produk yang berbahaya.

Yah pokoknya sebagai konsumen kita harus jeli, jangan takut dibilang pembeli bawel atau pembeli ribet karena memang selaku konsumen kita punya hak, yakni:


  • Mendapatkan kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
  • Memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
  • Memperoleh informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
  • Didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan.
  • Mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa secara patut.
  • Mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
  • Diperlakukan dan dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
  • Mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian.


    Nah kalau ada hak pastinya juga ada kewajiban konsumen, yakni:


    • Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian barang dan/atau jasa.
    • Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa.
    • Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
    • Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa secara patut.


      Hak dan kewajiban diatas ada didalam Undang-undang no 8 tahun 1999 yang mengatur perlindungan konsumen. Kalau misal merasa dirugikan atau tertipu jangan sungkan untuk menghubungi pihak terkait, misal bicarakan baik-baik dengan pihak penjual atau hubungi kontak layanan konsumen. Kalau pihak penjual tidak merespon atau tidak menemui titik terang maka bisa juga mengadu ke:

      -Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) setempat
      -Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) terdekat
      -Dinas yang menangani perlindungan konsumen di Kabupaten/Kota
      -Pos layanan informasi dan pengaduan konsumen:
      • Hotline : (021)3441839
      • Website : http://siswaspk.kemendag.go.id
      • E-mail : pengaduan.konsumen@kemendag.go.id
      • Whatsapp : 0853 1111 1010
      • Google Play Store : Pengaduan Konsumen
      Dan perlu diingat bahwa di era digital seperti saat ini hindari mengeluh di sosmed (apalagi dengan bahasa yang kasar), karena selama ini banyak kasus orang curhat di sosmed terkait ketidakpuasan terhadap produk atau jasa tapi justru berbalik menjadi kasus pencemaran nama baik. Lebih baik ya itu tadi coba sampaikan dulu ke pihak terkait (penjual/produsen) dan jika gak ada respon coba mengadu ke beberapa layanan pengaduan konsumen diatas.

      Tapi biasanya kita selaku konsumen males ribetnya, iya kan? Kalau gak benar-benar kepepet pasti lebih memilih memaklumi meski sebenarnya statusnya dirugikan. Apalagi adanya kasus-kasus konsumen yang curhat terkait keluhan produk atau jasa tapi akhirnya menjadi kasus yang rumit seperti dulu jaman kasus ibu Prita, kasus Aco terkait perumahan, atau kasus artis yang baru-baru ini terjadi adalah kasus Lyra Virna terkait travel umroh. Pelajarannya sih kita harus hati-hati kalau ingin mengeluh di sosmed tapi jangan pula kasus-kasus itu bikin kita takut untuk mengadu jika dirugikan atau tertipu.

      Ya gitu deh, masalah perlindungan konsumen memang sejauh ini nampaknya belum begitu efektif karena masih banyak masyarakat atau konsumen yang enggan mengadu atau gak tau kemana harus mengadu atau ada yang sudah mengadu tapi masih banyak kasus yang masih belum terselesaikan dengan baik. Namun meski demikian kita harus menyambut positif upaya perlindungan konsumen ini. Seenggaknya kini ada gerakan-gerakan yang berusaha mensosialisasikan masalah perlindungan konsumen. Misal mulai tanggal 20 April 2012 ada yang namanya hari konsumen nasional bahkan ada alamat situsnya yakni harkonas.id. Di tahun-tahun berikutnya dibulan april selalu rutin dengan peringatan hari konsumen nasional yang bertujuan:


      • Sebagai upaya penguatan kesadaran secara masif akan arti pentingnya hak dan kewajiban konsumen serta sebagai pendorong meningkatnya daya saing produk yang dihasilkan pelaku usaha dalam negeri.
      • Menempatkan konsumen pada subyek penentu kegiatan ekonomi sehingga pelaku usaha terdorong untuk dapat memproduksi dan memperdagangkan barang/jasa yang berkualitas serta berdaya saing di era globalisasi.
      • Menempatkan konsumen untuk menjadi agen perubahan dalam posisinya sebagai subyek penentu kegiatan Ekonomi Indonesia.
      • Mendorong pemerintah dalam melaksanakan tugas mengembangkan upaya perlindungan konsumen di Indonesia.
      • Mendorong pembentukan-pembentukan jejaring komunitas perlindungan konsumen.


      Kesimpulannya adalah kita harus menjadi konsumen yang cerdas apalagi diera digital seperti saat ini, dimana kita lebih gampang mencari informasi atau menghubungi pihak terkait. Entah belanja offline ataupun online tetap harus jeli dan teliti sebelum membeli. Dan kita selaku konsumen ketika memiliki masalah, maka jangan ragu untuk memanfaatkan fasilitas yang ada seperti layanan pengaduan dan lain sebagainya. Asalkan kita benar dan dirugikan maka syah-syah saja untuk menuntut hak sebagai konsumen.

      Sebenarnya banyak kok hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari namun kitanya yang harusnya cerdas dalam memilah dan memilih. Misal sekarang ini banyak sekali hoax, itu berarti kitanya sebagai konsumen berita harus cerdas dalam memilah dan memilih informasi. Info-info didunia maya itu bagaikan sampah, jadi sudah semestinya kita harus bisa memilih mana info yang benar dan mana yang tidak, sehingga tidak sembarangan share atau tidak ikut panik jika ada informasi yang tidak benar alias hoax.

      Ya gitu deh ya, sepertinya ketak-ketik kali ini sudah cukup panjang! Intinya cuma mau ngajakin untuk menjadi konsumen cerdas di era digital. Harapannya semoga makin banyak yang menjadi konsumen cerdas dan pemerintah atau pihak terkait juga semakin peduli dengan perlindungan konsumen. *udah gitu aja, terimakasih buat yang sudah menyimak.


      Sumber: pengalaman pribadi dan situs harkonas.id

      salam ketak-ketik,
      dr pojokan

      11/18/2017

      Banyak Kemasan Snack Tak Sesuai Isi, Ini Namanya Strategi Pemasaran Kreatif Atau Ngibulin?

      Ada yang merasa selama hidupnya gak pernah lihat bungkus snack atau makanan ringan atau cemilan? semua orang pasti pernah melihat apalagi kalau dirumah ada anak kecil. Yang namanya snack itu macem-macem, apalagi yang snack anak-anak tuh merk-nya banyak yang sembarangan, tapi bungkusnya menarik dan isinya biasanya gak sesuai gambaran yang ada dalam bungkusnya. Atau kadang ada kemasannya gede banget tapi isinya cuma 'sak crit' doang.

      Jangankan snack yang buat anak-anak, snack yang targetnya orang dewasa pun kemasannya biasanya mewah dan gede gitu tapi isinya sak crit doang karena begitu dibuka langsung "pesss......" kempes anginnya keluar. Dibungkus kan biasanya ada informasi, lemak, protein, dll sekian persen gitu-gitu kan, nah harusnya ditambahin "angin 200%"... gitu!!!! *hahaha.



      Kalau lihat bungkus snack yang menggoda dengan tulisan yang menarik, warna yang meriah, dll tapi isinya tak sesuai atau tak senikmat ketika melihat bungkusnya kadang aku bingung ini namanya strategi pemasaran kreatif atau ngibulin? Misalnya gambar dibawah ini:



      Itu kalau lihat bungkusnya pasti menarik dan penasaran isi ma rasanya kayak apa, udah gitu nampak gede banget tapi ya itu tadi begitu disobek langsung pessss... keluar anginnya isinya tinggal sak crit.

      Misalnya lagi seperti gambar dibawah ini:



      Itu judulnya tela atau singkong tapi diskribsinya tempe, tela dan tempe dari spesies yang berbeda kan? berasa gak nyambung gitu. Tapi ya maksudnya kan itu si tela melakukan inovasi ke dunia tempe meski jatuhnya agak gak nyambung dengan jati dirinya sebagai tela. *hahaha....

      Kemasan produk memang penting dan termasuk dalam strategi pemasaran, tapi ya gitu deh kalau dalam produk makanan terutama snack kadang kelewatan antara kreatif atau ngibulin. Tapi seketipu-tipunya pembeli snack karena terkecoh oleh kemasan tetep gak ada yang merasa ditipu, gak ada yang protes atau demo gitu kan. Gak ada pembeli yang nyalahin penjual snacknya, pembeli justru nyalahin diri sendiri tapi besuknya tetep beli lagi. *hahaha.

      Ingat gak dulu pernah heboh snack bigini? yang bungkusnya wanita pakai bigini itu loh, padahal isinya juga cuma mie gitu kan, tapi bungkusnya menggemparkan jagat raya.

      salam hormat,
      dr pojokan

      11/14/2017

      Strategi Pemasaran Kreatif Harus Mengikuti Perkembangan Jaman Now!

      Blog ini memang gado-gado, salah satu tema yang pernah diposting seputar teori pemasaran, karena dulu aku sempat ambil prodi marketing dan sangat suka mata kuliah pemasaran atau periklanan. Kali ini aku mau bahas lagi seputar pemasaran, sekalian mengingat teori jaman dulu.

      Pemasaran tidak termasuk ilmu pasti gitu ya jadi teori pemasaran itu pun bisa berkembang mengikuti perubahan jaman. Tapi pada dasarnya pemasaran itu ada empat komponen yakni Product (produk), Price (harga), Place (tempat, termasuk juga distribusi), Promotion (promosi). Komponen ini biasa disebut dengan istilah 4P.

      Ngomongin soal strategi pemasaran kreatif yang harus mengikuti perkembangan jaman now, yang paling menonjol adalah hubungannya dengan teknologi karena sekarang ini apa-apa serba online jadi sudah semestinya pemasaran pun harus beranjak ke ranah digital. Bahkan jika dilihat sekarang ini banyak toko atau tempat belanja seperti matahari, ramayana, lotus, dll diberbagai tempat mulai tutup.



      Konon sih karena daya beli masyarakat menurun, tapi sepertinya tidak! Banyaknya pertokoan yang tutup itu bisa jadi efek maraknya toko online dan sekarang ini masyarakat sudah mulai melek teknologi jadi udah pada bisa belanja online gitu lah. Secara sederhana kaitannya 4P dengan jaman now yang mulai serba online.

      1. Produk
      Sekarang hampir semua produk dijual via online, mulai dari kebutuhan pokok hingga lain-lain semua pokoknya terjangkau via internet.

      2. Price
      Soal harga banyak produk yang dijual murah, harga baju di mall seperti matahari atau semacamnya biasanya mahal gitu kan? sekarang ini banyak toko baju online yang harganya jauh lebih murah. Jadi yang namanya harga sangat bersaing.

      3. Place
      Namanya online yang tempatnya didunia maya bisa berupa web lalu nambah akun sosial media seperti IG, FB, Twitter dll. Soal distribusi sekarang banyak jasa ekspedisi seperti JNE, TIKI, JNT, dll bahkan mungkin POS yang dulu mendominasi pun harus siap bersaing ketat.

      4. Promotion
      Nah ini salah satu komponen menarik yang bisa dilakukan secara kreatif tapi intinya sih berhubungan dengan diskon, bonus/hadiah. Jaman memang terus berkembang tapi yang namanya konsumen akan selalu tertarik dengan yang namanya diskon atau bonus payung, piring dll. Nah misal bagi-bagi payung itu pun bisa dibilang payung promosi karena didalam payungnya pasti ada tulisan merek produk, nama perusahaan atau semacamnya. Kalau didunia maya tak jarang sekarang ini banyak toko online hobi umbar diskon, bonus poin atau promo gratis ongkos kirim.

      Jadi buat yang punya usaha entah produk atau jasa baiknya memang harus mengikuti perkembangan jaman terutama teknologi, kalau enggak menyesuaikan ya lama-lama bisa ditinggalkan karena orang akan berlalih ke produk-produk yang kekinian. Kalau memang produknya gak bisa dijual secara online paling enggak promosinya via online, misal bikin web dan akun sosmed.

      Butuh souvenir payung untuk sarana promosi yang unik? pesan ditempatku aja ya murah loh. *eaaa... malah promosi hahaha...


      salam hormat,
      dr pojokan

      2/14/2010

      Tugas Manajer Pemasaran atau Marketing

      Lanjut lagi posting seputar materi Pemasaran kenang-kenangan jaman kuliah di Polines. Kali ini bahas tentang Tugas Manajer Pemasaran atau Marketing. Dalam kegiatan pemasaran ada beraneka pihak yang terlibat dengan peran dan tugasnya masing-masing. Apa sih tugas-tugas dari pentolan pemasaran yaitu Manajer Pemasaran? Seorang Manajer Pemasaran tugasnya adalah merangsang permintaan terhadap produk perusahaan.

      Sebagai seorang Manajer Pemasaran sudah selayaknya memiliki kemampuan yang mumpuni dalam merangsang permintaan yang melimpah sesuai dengan harapan perusahaan. Jika anda bercita-cita menjadi seorang Manajer Pemasaran alias Marketing Manager baiknya anda peka terhadap segala tingkatan permintaan yang terjadi dalam perusahaan, berikut adalah sedikit gambaran mengenai tugas-tugas seorang manajer pemasaran dalam menangani beraneka tingkatan permintaan:



      *Permintaan Negatif alias Negative Demand= ini berarti konsumen tidak suka dan cenderung menghindar, tugas pemasaran adalah menganalisis mengapa pasar tidak suka produk itu, jika sudah menemukan alasan mengapa mereka tidak suka tugas berikutnya adalah mengubah keyakinan dan sikap pasar dengan pengertian yang sanggup meluluhkan alasan mengapa mereka tidak suka.

      *Tidak ada Permintaan alias No Demand= ini berarti konsumen tidak tertarik terhadap produk, tugas pemasar adalah sebisa mungkin menciptakan ketertarikan para konsumen dengan menghubungkan manfaat produk dengan kebutuhan dan minat para konsumen.

      *Permintaan Menurun alias Declining Demand= ini berarti komsumen mulai tidak memakai produk yang ditawarkan, tugas pemasar adalah menganalisi factor penyebab mengapa meraka tak mengonsumsi produk kemudian berusaha mengembalikan permintaan yang sempat menurun dengan pemasaran ulang produk secara lebih kreatif agar agar permintaan kembali naik.

      *Permintaan tidak teratur alias Irregular Demand= ini berarti permintaan produk kadang rame terkadang sepi, mungkin karena pengaruh musim, jam sibuk dll. Tugas pemasar adalah mengubah pola permintaan itu melalui penentuan harga, promosi dan tindakan lain yang fleksibel sehingga mampu menciptakan permintaan yang rutin.

      *Permintaan Penuh alias Full Demand= ini berati permintaan produk aman, sehingga tugas dari pemasar adalah terus menjaga permintaan tersebut mungkin bisa melalui pertahanan atau peningikatan kualitas produk

      *Permintaan Berlebih alias Overfull Demand= ini berarti permintaan terhadap produk berlebihan yang mungkin saja membuat produsen kualahan. Tugas pemasar adalah mengurangi permintaan sementara tanpa menghancurkan misalnya dengan cara menaikan harga atau bisa juga dengan mengurangi promosi.

      *Permintaan yang tidak bermanfaat= ini mungkin berlaku bagi produk-produk yang sebenarnya tidak baik bagi konsumen semisal untuk kesehatan seperti rokok, alcohol, dll. Dalam hal ini sudah barang tentu seorang pemasar akan membuat konsumen suka terhadap produk itu dengan terobosan-terobosan bari dari produk itu. Sampai disini saja pembahasan mengenai Tugas Pemasaran atau Marketing, untuk pemahaman lebih lanjut silahkan kunjungi perpustakaan terdekat.

      Barang kali ada yang cita-cita ingin jadi seorang manajer pemasaran? mungkin setidaknya tau tugas-tugasnya. Cukup sekian dan terimakasih, meski sederhana semoga bermanfaat.

      Salam hormat,
      IG @widhawatitok

      Peranan Pemasaran atau Marketing

      Selamat datang diblogku, setelah sebelumnya posting tentang Fungsi-fungsi Pemasaran atau Marketing terpublis, kini saatnya posting lagi mengenai Peranan Pemasaran atau Marketing. Barang kali ada yang lagi nyari tugas kuliah tentang peranan pemasaran dan kesasar ke blog ini mohon maaf disini hanya ulasan secara sederhana kenang-kenangan dulu waktu kuliah di Polines. Pemasaran atau Marketing memiliki beragam peranan diantaranya adalah sebagai berikut:



      1. Peranan pemasaran dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia

      Manusia dalam kehidupannya tak luput dari yang namanya kebutuhan dan keinginan, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya itu mereka mengonsumsi produk yang ada.

      Misalnya anda lapar dan butuh makan sesegera mungkin, untuk memenuhi tuntuntan kelaparan yang anda derita andapun bergegas ke warteg terdekat untuk membeli sebungkus nasi beserta lauk-pauknya.

      Suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan dilakukan dengan menarik manfaat atau kegunaan produk, manfaat produk dapat ditimbulkan dari kegunaan yang meliputi bentuk, tempat, waktu dan kepemilikan.

      Fungsi pemasaran seperti pertukaran, pengangkutan, penyimpanan dan pendistribusian adalah proses untuk menambah kegunaan produk yang ada.

      2. Peranan Pemasaran dalam kegiatan Ekonomi

      Pemasaran merupakan suatu proses social yakni sebuah proses yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan komsumen secara efektif dan seefisien mungkin melalui pertukaran nilai-nilai ekonomi. Dalam kehidupannya masyarakat butuh beragam system pemasaran untuk menunjang peningkatan taraf hidup mereka diantaranya melalui pertukaran.

      Beragamnya kebutuhan manusia menuntut adanya pemasar yang beragam pula, sehingga banyak sekali usaha-usaha bisnis yang bergerak diberbagai bidang, dimana semua usaha bisnis yang ada itu untuk memenuhi kebutuhan konsumen demi keuntungan yang melimpah bagi sang produsen. Jadi peranan pemasaran dalam kegiatan ekonomi tak lain dan tak bukan untuk memenuhi permintaan yang beragam dengan penawaran yang beragam pula.

      3. Peranan Pemasaran dalam pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan

      Kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya bisa jadi tolok ukur keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan dan sasarannya. Jika sebuah perusahaan ingin menjaga kelangsungan hidupnya, ingin berkembang dan juga mampu bersaing dengan yang lain, sudah barang tentu mereka harus mampu menjual produknya dengan harga yang menguntungkan dengan tetap memberikan kualitas yang semaksimal mungkin. Dengan demikian pemasaran sangat berperan bagi pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan.

      Sekiranya cukup sekian ulasan mengenai Peranan Pemasaran atau Marketing, untuk daftar pustaka yang pasti pas silakan cari diperpustakaan terdekat dan jika ada sesuatu yang kurang jelas bisa segera anda perjelas dengan mencari sumber yang lebih jelas.

      Salam hormat,
      IG @widhawatitok

      Fungsi-Fungsi Pemasaran atau Marketing

      Selamat datang diblog-ku yang simple ini. Setelah membahas Pengertian Pemasaran atau Marketing, Tujuan Pemasaran atau Marketing dan Bauran Pemasaran atau Marketing Mix, kini lanjut lagi ke pembahasan mengenai Fungsi-Fungsi Pemasaran atau Marketing. Intinya Pemasaran atau Marketing memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah:



      1. Fungsi Pertukaran
      Yang dimaksud dengan pertukaran ialah terjadinya peristiwa jual beli produk entah itu barang maupun jasa. Menjual berarti menciptakan permintaan terhadap produk (barang/jasa). Membeli berarti mendapatkan produk (barang/jasa) yang dibutuhkan sehingga mampu melaksanakan fungsi menjual.

      Adakalanya suatu keberhasilan pemasaran atau marketing diukur dari realisasi fungsi pertukaran. Bagi pihak pemasar, terjadinya peristiwa terjualnya apa yang mereka jual adalah dambaan yang teramat mereka dambakan, semakin banyak yang terjual maka semakin berhasilah ia sebagai pemasar alias sales.

      2, Fungsi Pengadaan
      Pengadaan yang dimaksud ialah pengadaan barang. Sudah barang tentu suatu barang tak akan ada tanpa pengadaan. Pengadaan bisa mencakup pengangkutan, penyimpanan, pendistribusian.

      Gambaran singkat nan kurang kreatifnya adalah sebagai berikut:

      “Anda adalah seorang pengusaha ukir-ukiran di Jakarta, untuk menambah koleksi, andapun mendatangkan produk ukiran dari Jepara-Jateng. Untuk mendatangkan produk ukiran itu sudah berang tentu anda melakukan pengangkutan, tak mungkin kan Jepara Jakarta sekedar dilemparkan saja? Setelah diangkut jelaslah masuk kegudang penyimpanan anda, tak mungkin dibiarkan begitu saja setelah diangkut. Dan tak mungkin pula hanya disimpan dalam gudang, pastinya produk ukiran itu anda distribusikan untuk di pasarkan alias dijual”.

      3. Fungsi Penunjang 
      Fungsi Pununjang yang dimaksudkan adalah penyediaan fasilitas-fasilitas pendukung yang diberikan. Fasilitas-fasilitas itu bisa berupa fasilitas fisik maupun non fisik seperti penerapan standarisasai, penanggungan resiko, penyediaan informasi, dll, termasuk layanan yang diberikan kepada konsumen seperti garasi, perbaikan, instalasi dll.

      Demikianlah ulasan singkat mengenai fungsi marketing atau pemasaran, jika merasa ada sesuatu yang mengganjal terkait dengan ulasan diatas maka aku persilahkan untuk mengonsultasikannya dengan guru besar anda karena ulasan diatas sekedar rangkuman yang sedikit aku kembangkan dari buku pegangan kala sekuliah di Polines jaman dulu kala. Teori lebih lanjut bisa menghubungi perpustakaan terdekat untuk pengetahuan yang lebih mendalam.

      Salam hormat,
      IG @widhawatitok


      2/07/2010

      Tujuan Pemasaran atau Marketing

      Mari lanjut lagi postingan seputar marketing, teori kenang-kenangan waktu jaman di Polines (kalau ada yang kuliah di Polines terus kesasar di blog ini, salam aja ya buat dosennya). Kali ini memasuki tema Tujuan Marketing atau Pemasaran. Kenapa sih harus ada pemasaran, Apakah Tujuannya?

      Tujuan dari pemasaran atau marketing adalah untuk memenuhi kebutuhan, keinginan serta permintaan konsumen. Kebutuhan merupakan suatu keadaan yang tidak memiliki kepuasan dasar tertentu. Contoh dari kebutuhan antara lain papan, sandang, pangan, rasa aman, kesehatan, dll, dimana kebutuhan tersebut tidak diciptakan oleh konsumen ataupun produsen karena hal tersebut adalah kondisi manusiawi.

      Keinginan merupakan hasrat untuk memenuhi kebutuhan yang lebih mendalam. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh produsen untuk memproduksi produk-produk sesuai keinginan konsumen. Contoh memenuhi keinginan antara lain orang Jawa yang biasa makan nasi tak akan pernah merasa puas alias kenyang sebelum mereka makan nasi, dengan keadaan seperti itu maka bisa dimanfaatkan oleh produsen, misal oleh KFC yang menyediakan paket nasi, padahal di Negara asalnya sana tak ada acara pakek nasi segala.

      Permintaan yaitu keinginan akan produk tertentu yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membeli. Misalnya saja banyak orang yang kepingin punya mobil sport namun tak semua orang mampu dan bersedia membelinya (kalo ingin jualan mobil coba tawarin aja ke syeh puji).

      Jadi produsen harusnya tak melakukan pengukuran berdasarkan keinginan saja melainkan harus mengambil yang benar-benar mau dan mampu membelinya. Jikalau produsen berhasil memenuhi kebutuhan,keinginan serta permintaan konsumen sudah barang tentu usahanya akan makmur karena pendapatan akan terus masuk dan jadilah keuntungan tanpa harus membuat konsumen merasa rugi. 


      Cukup sekian dan terima kasih, artikel tersebut sekedar penjabaran sederhana jadi tanpa daftar pustaka yang pasti, untuk Daftar Pustaka yang jelas mengenai Tujuan Pemasaran atau Marketing saya persilahkan hubungi perpustakaan terdekat.

       
      salam hormat dariku,
      IG @widhawatitok


      Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

       









      Konveksi Kaos Widhadong