Showing posts with label Wisata Klaten. Show all posts
Showing posts with label Wisata Klaten. Show all posts

11/21/2019

Candi Gana Klaten Cagar Budaya Yang Tak Sepopuler Candi-candi Tetangga

Ehem… sebenarnya kemarin pengin ikut lomba nulis tentang cagar budaya tapi gak jadi karna gak mampu ngejar deadline. Meski demikian tetap diketak-ketik saja deh, pakai gaya bahasa seperti biasa yang mencla-mencle embuh gitu. Karena kalo disuruh nulis pakai bahasa Indonesia yang baik apalagi baik dan benar susah aku tuh *hehe.



Kemarin pengin ngetik Candi Gana Klaten karena lihat teman facebook yang share tempat-tempat wisata Klaten, rata-rata isinya berupa tebing, bukit dan taman bunga. Dan salah satu-nya ada Candi Gana, sebagai warga Klaten yang kurang piknik tentu saja aku tidak tau. Seketika mak cling… muncul ide buat ngulas atau beropini tentang Candi Gana yang tak sepopuler candi-candi tetangga terus niat ikut lomba tapi akhirnya gak jadi ikut lomba, takut menang ^eh gak dhing, sebenarnya aku banci kontes dan langganan kalah.

Oke kembali ke Candi Gana yang tak sepopuler candi-candi tetangga (candi-candi tetangga itu maksudnya candi-candi disekitarnya seperti Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Bubrah, Candi Lumbung dan Candi Plaosan).

Alamat Lokasi Candi Gana Klaten


Aku belum pernah ke Candi Gana jadi gak tau lokasinya dimana, tapi kang mas tau jadi bisa langsung cusss kesana tanpa kesasar. Lagian ternyata lokasi Candi Gana Klaten itu gampang dicari karena gak jauh dari komplek candi Prambanan. Pokoknya tuh jalan timur Candi Prambanan itu terus aja ke utara, lalu ada tanda panah masjid Al-Ikhsan masuk gang dikit sampek mentok, candi gana ada dikiri jalan. Alamat lokasi Candi Gana ada di Dusun Bener, Kelurahan Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten.



Candi gana berada ditengah-tengah pemukiman penduduk, bentuknya memang nampak tak beraturan. Candi nampak menghadap ke arah barat, banyak relief berbentuk hewan, bahkan dimasyarakat sekitar menyebut Candi Gana itu Candi Asu (Asu itu bahasa jawa artinya anjing karena memang ada batu yang bentuknya seperti anjing). Namun ketika berkunjung ke Candi Gana aku hanya melihat dari luar pagar, karena lokasi benar-benar sepi gak tau kalau mau masuk lewat mana atau izin siapa gitu. Dari timur jalan nampak papan dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah.





Candi Gana ini hanyalah salah satu contoh peninggalan bersejarah yang masuk dalam cagar budaya Indonesia namun keberadaannya tidak diketahui banyak orang. Beda dengan candi prambanan yang telah mendunia. Yah semoga cagar budaya yang kini sepi seperti candi gana atau lainnya tidak musnah atau kalah pamor dengan wisata-wisata selfie kekinian. Karena saat ini tren-nya adalah wisata-wisata selfie seperti tebing, bukit, taman bunga dan wisata alam lainnya yang intinya didesain seinstagramable mungkin biar menghasilkan foto yang kece, ya kan?

Nasib Cagar Budaya Tergantung Siapa?


Nasib cagar budaya itu tergantung siapa sih? Ya sebenarnya tergantung semua pihak baik pemerintah ataupun masyarakat. Pemerintah punya peran penting terhadap pelestarian cagar budaya. Meliputi proses pendataan (inventarisasi), pendaftaran (registrasi), membuat peringkat cagar budaya, membentuk tim ahli cagar budaya, menetapkan status cagar budaya hingga menyebarluaskan informasi tentang cagar budaya dengan tetap memperhatikan keamanan dan kerahasiaan data. Sementara itu masyarakat juga bisa berkontribusi misal ikut serta dalam hal pencarian cagar budaya, melaporkan dan mendaftarkan cagar budaya yang dimiliki atau diketahuinya, ikut serta memelihara dan menjaga agar cagar budaya tersebut tidak rusak dan musnah, tidak menjadi milik orang asing atau dikirim ke luar negeri.

Nah, selain itu tergantung juga pada para generasi penerus. Kalau sekarang sudah dirawat tapi kedepannya gak dipedulikan oleh generasi penerus ya lama-lama musnah, ye kan??? Mungkin hal-hal sederhana yang bisa dilakukan adalah menanamkan rasa cinta cagar budaya pada anak-anak misal yang selama ini study tour anak-anak sekolah tujuannya ke luar kota ya coba diajak aja dulu ke tempat-tempat cagar budaya setempat. Karena salah satu contoh menjaga kelestarian cagar budaya adalah dengan cara mengunjunginya.

Cagar budaya entah berupa candi atau bangunan kuno yang tak dibiarkan sepi akan lebih bagus nasibnya, karena kalau udah sepi gak dirawat lama-lama lumutan penuh semak belukar, lama-lama lagi jadi seram, lebih lama-lama lagi makin horor. Kalau sudah begitu nilai sejarah hilang, yang ada candi hanya dipandang sebagai batu, museum dianggap rumah hantu atau semacamnya. Ya bayangin aja nanti ketika Rafatar, Gempi, Jan Etes, atau La Lembah Manah tua nontonnya tempat-tempat horor atau jangan-jangan udah dibuldoser jadi hotel.

Ya intinya masalah menjaga kelestarian cagar budaya semua orang atau masyarakat umum bisa berkontribusi sesuai sikon masing-masing. Masyarakat setempat bisa ikut menjaga atau mengawasi cagar budaya dari tindakan pencurian. Atau sebagai pengunjung harus bisa jaga diri dari kealay-an skil dewa entah foto-foto jumpalitan atau vandalisme karena kadang ada orang alay yang datang ke suatu tempat lalu nulis-nulis embuh gitu misal “Paijo lope Paijem” atau semacamnya.

Blogger pun bisa berkontribusi dengan cara menulis atau membantu mempromosikan lewat postingan-postingan diblognya. Netizen yang aliran instagram garis keras juga bisa turut serta berbagi foto-foto instagramablenya biar cagar budaya itu tetap viral dikalangan milenial. Tapi kalau mempromosikan ya foto-fotonya sesuai kenyataanya aja loh ya, jangan fotonya diedit kebangetan sehingga difotonya terlihat bagus padahal aslinya embuh gitu dan agar supaya kalo ada orang berkunjung gak kecewa misal lihat foto di IG keren kok pas datang biasa aja, yang kayak gitu berasa kecele ye kan. Yah pokoknya lakukan apa yang bisa dilakukan untuk turut serta menjaga kelestarian cagar budaya Indonesia. Kalau bisanya nyinyir? ya mending diem aja, *hehe....



Salam ketak-ketik,
dr pojokan

2/07/2019

Mendaki Bukit Pertapan Bayat, Wisata Baru di Klaten!

Kini hampir setiap daerah mengembangkan daerah perbukitan untuk wisata baru. Di daerah Klaten juga ada sejumlah perbukitan yang dikembangkan jadi tempat wisata. Bukit tempat wisata di Klaten itu ada di kecamatan Bayat. Misalnya Bukit, Patrum, Bukit Cinta, Watu Sepur, Pesona Puncak Arjuna dan Bukit Pertapan. Di daerah Wiro dekat Watu Sepur juga ada Bukit Wisata Karang Pandan Tugurejo tapi aku belum pernah nyobain kesana karena masih proses dibuat.



Orang saat ini memang cinderung suka jalan-jalan berfoto lalu update status. Sehingga tempat yang instagrammable atau tempat yang bagus untuk foto pasti sangat diburu. Buat yang orang Klaten sudah pada pernah ke Bukit Pertapan belum? Penasaran gak si Bukit Pertapan itu seperti apa?

Beberapa waktu yang lalu aku sudah nyobain mendaki bukit pertapan Bayat. Kalo soal jalan menuju bukit pertapan jangan tanya aku ya karena aku gak paham jalannya. Kalo pengen kesana bisa googling atau buka map menuju lokasi bukit pertapan Bayat Klaten.

Tiket Masuk Bukit Pertapan


Untuk masuk bukit pertapan waktu itu masih bayar seiklasnya alias belum ada harga tiket pasti. Kalau pun ada tiket masuk ke bukit pertapan ya mungkin 2rb karena umumnya segitu.

Bukit Pertapan Bagus Gak?


Saat aku kesana nampaknya bukit pertapan belum sempurna. Jalan menuju keatas sebagian masih berupa tanah biasa-biasa saja dan kebetulan waktu kesana masih agak becek karena habis hujan. Mungkin juga karena belum sempurna jadi tiket masuk masih seiklasnya.



Meski tempatnya belum sempurna tapi aku pribadi suka karena sekalian buat olahraga. Yang gak juka jalan pasti gak kuat sampai puncak karena jaraknya cukup jauh. Waktu aku kesana tempatnya masih sepi hanya bertiga bersama dua ponakan, ada rombongan emak-emak tapi mereka akhirnya puter balik karena gak sanggup sampek atas.

Emang diatas puncak bukit pertapan ada apa? Ada 3 gardu pandang yang cukup tinggi. Aku sendiri gak sanggup berlama-lama karena rasanya pusing gimana gitu, aku memang suka puyeng ditempat ketinggian. Ada juga tempat seperti pendopo tapi aku gak mendekat karena ngeri aja kayak kuburan.

Aku gak banyak foto-foto karena terlanjur capek jadi duduk aja nomgkrong sambil menikmati pemandangan. Bukit Pertapan cocok untuk yang suka keheningan sembari menyaksikan yang hijau-hijau atau lihatin kekarnya barisan gunung kidul atau bukit-bukit sekitarnya.



Ya kalau aku emang cocoknya tempat yang kayak bukit pertapan itu, duduk diam, plonga-plongo dan gak ada selfie-selfienya.

Dan mendaki bukit pertapan itu ada hal yang tak terlupakan yakni gak bawa minum plus banyak nyamuk. Aku pikir jaraknya gak sejauh itu dan aku pikir diatas ada yang jualan. Kalau mau naik ke bukit pertapan jangan lupa bawa bekal minimal minuman dan olesin atau pakai anti nyamuk.

Dan asyiknya waktu kesana sedang musim kupu-kupu jadi bisa sambil nonton kupu berterbangan atau yang hinggap di bunga seperti ini:



Aku gak banyak foto karena ya itu tadi terlanjur capek leyeh-leyeh nikmati pemandangan sambil nahan haus, nahan pusing. Meski capek tapi kalau diajak kesana lagi pasti aku mau banget. Lumayan buat olahraga gitu loh. Dan saat itu setelah dari bukit pertapan ini langsung menuju ke Pesona Puncak Arjuna Di Bayat juga tempatnya.

Salam ketak-ketik,
dr pojokan

2/04/2019

Taman Bunga Kebon Asri Bayat Tempat Selfie Bukan Seperti Tempat Wisata! (Di Klaten)

Ketak-ketik kali ini tentang sebuah tempat di Klaten. Orang Klaten mungkin pernah liat orang atau teman tebar foto dengan latar belakang bunga-bunga. Atau belum pernah tau dan penasaran dimana taman bunga Bayat itu berada? Kalau belum tau coba googling atau buka map jalan menuju taman bunga kebon asri Bayat yakni di Dukuh Ngepringan, Kebon Kecamatan Bayat Klaten.



Aku sendiri gak begitu paham jalannya karena hanya nebeng aja. Ketika melihat foto-foto orang di sosial media ya memang terlihat bagus. Tapi entah mengapa dalam hati kecil bicara bahwa pasti tak seindah aslinya. Aku sempat bilang “iki mesti yen diparani asline mak pecengik ngono tok”.

Dan tiba saatnya suatu ketika aku ikut berkunjung ke taman bunga kebon asri Bayat. Tadinya mau berangkat naik sepeda tapi gak jadi karena sekalian mau ke Bukit Pertapan dan Pesona Puncak Arjuna Sidowayah Bayat.

Hanya beberapa saat menempuh perjalanan akhirya sampailah di tempat yang dituju yakni taman bunga Bayat. Dan tempatnya itu…. Jreng jreng…sesuai dugaan sih, menurutku biasa aja. Yah kalau sekedar untuk ambil satu dua foto selfie sih lumayan bisa buat update status ye kan.



Tapi kalau niatnya untuk refreshing sepertinya tidak memuaskan. Karena tempatnya tidak begitu luas. Lokasi taman bunga Bayat itu ditengah pemukiman jadi sekitarnya itu rumah warga. Konon juga taman bunga itu milik pribadi tapi dibuka menjadi tempat wisata gitu.

Tiket Masuk Taman Bunga Kebon Asri Bayat


Untuk bisa menikmati pemandangan bunga taman kebon asri anda harus membayar 5rb per orang. Mahal gak? Menurutku sih mahal.



Tapi jika memang niatan untuk pergi foto-foto agar bisa update status ya tentu harga segitu gak mahal. Mungkin karena aku berharap bisa refreshing tapi ternyata serasa biasa aja jadi aku merasa harga 5rb itu mahal.

Yah buat yang suka foto-foto selfie silakan berkunjung ke taman kebon asri Bayat ya. Atau buat yang penasaran juga silakan aja siapa tau pandangan kita berbeda, misal aku bilang biasa aja tapi bisa jadi menurut anda bagus gitu.

Kini memang orang suka cari tempat yang instagramable, sekedar foto terus upload. Tapi kebetulan aku gak suka selfie ya, jadi waktu di taman bunga aku hanya foto kupu-kupu contohnya seperti ini:

Dan yang bikin aku bertanya-tanya adalah apakah taman bunga itu akan abadi? Karena kan bunga tak selamanya mekar, ada saatnya dia mengering ye kan? Atau mungkin sistemnya tambal sulam gitu, dimana ada yang kering lalu diganti yang baru.

Ah entahlah, aku gak bisa ngetik panjang karena ya memang gitu doang sih. Berikutnya akan ketak-ketik cerita pengalaman mendaki bukit pertapan.



Salam ketak-ketik,
dr pojokan

1/09/2019

Pesona Puncak Arjuna Wisata Klaten Yang Mulai Ngehit Lokasi di Sidowayah Gunung Gajah Bayat!

Buat anda yang di Klaten atau lagi ada teman/sodara yang ngajak piknik sekitar Klaten maka boleh di coba ajak ke Pesona Puncak Arjuna Wisata Klaten yang mulai ngehit lokasinya di Sidowayah Gunung Gajah Bayat. Yah kalau Cuma buat foto-foto lalu posting di intragram atau sosmed lainnya sih lumayan karena di tempat wisata Pesona Puncak Arjuna ini ada beberapa spot foto yang bagus.



Lokasi Wisata Pesona Puncak Arjuna


Meski tempat lokasi wisata pesona Puncak Arjuna termasuk dipedalaman atau tidak dekat jalan raya tapi mudah di cari kok. Rute menuju wisata pucak Arjuna sudah ada anak-anak panah yang bisa menjadi petunjuk. Masuk saja ke daerah Sidowayah Gunung Gajah Bayat. Kalau kesulitan bisa sambil buka google map. Area ini sebenarnya sejalur sama Bukit Pertapan, Bukit Cinta dan juga Taman bungan kebon Asri Bayat.

Tiket Masuk Wisata Pesona Puncak Arjuna


Mungkin ada yang bertanya-tanya berapa tiket masuk ke tempat wisata Pesona Puncak Arjuna? Waktu aku datang sih 2rb rupiah, parkir motor 2rb. Sebenarnya kemarin mau naik sepeda ontel aja tapi takut capek karena jalannya nanjak. Untuk tiket masuk masih murah dan terjangkau jadi tenang aja gak perlu takut kehabisan uang karena bisa dibilang ini tempat wisata yang murah meriah tapi lumayan untuk rekreasi.

Berbagai Wahana Di Wisata Puncak Arjuna


Didalam area wisata puncak Arjuna itu ada beragam tempat atau spot berfoto. Ada puncak Tumpeng yang bentuknya kayak perahu. Fotonya seperti dibawah ini, tapi maaf aku orangnya mumetan gitu jadi gak berani banyak gaya (*alesan padahal emang gak suka selfie).



Terus kalau naik lagi ada patung Arjuna (ya meski patungnya lucu gimana gitu). Di sekitar patung Arjuna itu ada beberapa spot untuk berselfie ria. Dan nantinya di puncak Arjuna bakalan ada flying fox juga loh.



Nah selain tempat-tempat untuk berfoto, di tempat wisata puncak Arjuna Bayat Klaten ini juga ada wahana untuk mainan anak-anak, seperti mandi bola, prosotan dan lain-lain. Kalau mau main ditempat permainan anak itu bayar sih, sekitar 3,5rb kalau gak ada perubahan. Ya kurang lebih daftar isi didalam wisata Puncak Arjuna itu sebagai berikut:


Kelihatan gak tulisannya? Kalau enggak ya mohon diampuni karena harap makelum motonya pakai hp jadul.

Yah itu doang sih, bisa dibilang Pesona Puncak Arjuna adalah wisata Klaten yang mulai ngehit. Dan menurutku tempat wisata Puncak Arjuna ini sudah lumayan karena dikelola dengan rapi jadi cocok buat anda yang ingin piknik atau sekedar foto-foto untuk update status biar kesannya tuh “wow piknik teyus”.

Dan menurutku saat aku berkunjung itu tempat Puncak Arjuna sudah lebih bagus ketimbang Bukit Pertapan yang nampak belum selesai dibangun. Seputar Bukit Pertapan aku bahas dipostingan berikutnya yakni Mendaki Bukit Pertapan Bayat, Tempat Wisata Baru Di Klaten. Untuk gambaran seputar Wisata Puncak Arjuna juga bisa dilihat divideo singkat bawah ini:





salam ketak-ketik,
dr pojokan

6/13/2018

Bukit Patrum Wisata Klaten Dekat Rowo Jombor Sendang Bulus Jimbung! Asyik Buat Selfie!

Bukit Patrum Wisata Klaten Dekat Rowo Jombor Sendang Bulus Jimbung! Asyik Buat Selfie! || Udah lama pengin ketak-ketik seputar Bukit Patrum tapi baru sempet sekarang. Jadi buat yang sedang lebaran atau liburan pengin menjelajah wisata Klaten maka salah satunya bisa ke Bukit Patrum Krakitan Bayat. Karena wisata Klaten itu bukan hanya umbul ponggok yang super ngehit dengan ciri khasnya bisa selfie didalam air gitu ya kan.

 Bukit Patrum Bayat Klaten

Kalau mau geser ke daerah selatan terutama di kawasan Bayat itu ada wisata ini itu, misal yang baru-baru ada Bukit Cinta dan Watu Sepur. Tapi kali ini yang mau diketak-ketik adalah Bukit Patrum karena untuk Bukit Cinta dan Watu Sepur sudah pernah diketak-ketik disini.

Lokasi Wisata Bukit Patrum

Mungkin ada yang belum pernah kesana dan bertanya-tanya dimana lokasi alamat wisata Bukit Patrum? lokasi Bukit Patrum berada di dukuh Mojopereng, desa Krakitan, Kecamatan Bayat. Bingung nyarinya? tanya mbah google map aja. Intinya kalau mau ke rawa jombor jalur timur pasti nih Bukit Patrum dilewatin.

Sejarah Omah Demit Bukit Patrum

Ciri khas dari Bukit Patrum adalah adanya rumah kecil diatas bukit yang sudah tak berpenghuni. Rumah kecil itu disebut rumah demit, orang bilang rumah itu misterius karena berdiri diatas bukit, orang heran gimana cara bikin rumah itu karena berada dipuncak bukit yang gak ada jalannya gitu. Berikut adalah penampakan Omah Demit Bukit Patrum.
 penampakan omah demit bukit batrum beserta sejarahnya
Ah... tapi cerita mistis itu hanya semacam mitos sih. Karena sesungguhnya yang dimaksud omah demit itu dulunya adalah gudang patrun atau mesiu (semacam bahan peladak). Bukit Patrum itu sendiri dulunya adalah bekas tambang gamping pada jaman Belanda.

Bukit Patrum Sebagai Tempat Wisata Selfie

Kegiatan tambang gamping itu resmi ditutup pemerintah pada tahun 2006. Nah mulai tanggal 28 Oktober 2017 Bukit Patrum atau Omah Demit itu dibuka sebagai tempat wisata yang bisa digunakan untuk wahana Selfie. Dari atas bukit kita bisa lihat kawasan rawa jombor dan sekitarnya, deretan gunung kidul pun terpampang nyata. Bukit Patrum makin dikembangkan jadi tempat wisata dan berikut adalah foto-foto (burem) Bukit Patrum (bisa klik geser kanan, karena ini foto aslinya diposting di IG @widhawatitok):



Yah karena saat itu aku datangnya petang dan nuansa enggak cerah jadi ya gitu deh remang-remang. Kalau mau lihat betapa beningnya Bukit Patrum ya silakan datang sendiri saja.

Wisata Lain Dekat Bukit Patrum

Nah kalau mau sekalian main ke tempat lain maka bisa mampir ke Warung apung Rawa Jombor untuk wisata kuliner atau naik perahu muter-muter rowo jombor. Atau bisa juga ke Sendang Bulus Jimbung. Itu yang terdekat ya, kalau mau agak geser lagi ya bisa ke Bukit Cinta, Watu Sepur dan sekitarnya.

Kalau ada yang pengin tau gambaran diatas Photorium Bukit Patrum bisa dilihat via Video pemandangan di Bukit Patrum bawah ini:



Parkir dan Tiket Masuk

Biaya parkir motor ya seperti biasa aja yakni 2rb, lalu untuk biaya masuk 2rb per orang. Murah banget kan? Jelas murah meriah, mau selfie sampek capek juga boleh.

Terus? udah gitu aja! Itulah sedikit tentang wisata Bukit Patrum Bayat Klaten. Silakan buat yang belum pernah wisata ke Klaten bisa dicoba ke Bukit Patrum.

Salam Ketak-ketik,
dr pojokan


4/24/2018

Taman Lampion Klaten Bisa Untuk Selfie Atau Ngadem, Lokasinya Di Kota Mudah Dijangkau!

Kali ini aku mau Ketak-ketik hasil sepedaan di kota Klaten, sebenarnya udah beberapa waktu yang lalu tapi baru sempat diposting di blog nih. Ceritanya kala itu di minggu pagi aku sepedaan, sempat kecele di Taman Hutan Kamboja Yang Infonya di Internet Keren Tapi Aslinya Biasa Banget! Lalu setelah itu menuju ke Taman Lampion Klaten.



Taman Lampion Klaten ini termasuk tempat baru yang bisa untuk selfie (foto-foto), ngadem atau jalan-jalan. Baru disini dalam artian belum lama jadinya dan akhir-akhir ini mulai makin ngehit, kalau dibangunnya sih sudah sejak beberapa tahun yang lalu.

Jadi buat yang suka update status bisa dicoba nih ke Taman Lampion, langsung foto-foto lalu upload di IG atau Fb atau profil WA *hahaha. Tiket masuk berapa? Gratis!!!!! Sekali lagi GRATIS!!!! Hanya bayar pakir aja, kalau sepeda motor 2000 nah kalau mobil 5000. Nah kalau aku waktu itu naik sepeda ontel bayar pakirnya 1000. Murah meriah kan???

Belum tau alamatnya atau bingung lokasinya dimana? Taman Lampion beralamatkan di beralamat di Gg. Tidar, Bareng Lor, Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57438. Kalau tidak tau bisa google map tapi sebenarnya mudah kok karena posisinya dipinggir jalan kota atau jalan utama (jalan searah). Kebetulan waktu kesana hari minggu saat car free day dan pakai sepeda ontel jadi bisa nrabas-nrabas. Kalau pakai sepeda ontel gitu kan meski gak sedang car free day juga bisa mlipir walau jalan searah.

Intinya Taman Lampion Klaten itu lokasinya gak jauh dari jalan raya alias mudah sekali dijangkau. Tau PMI kan? nah itu dia, Lokasinya dekat PMI Klaten, kalau mau parkir mobil atau sepeda motor bisa langsung aja tuh masuk. Ini foto tempat parkir taman lampion Klaten yang luas pinggir jalan raya:



Fotonya nuansa mendung jadi redup gimana gitu alias gak cerah, karena waktu itu memang sedang gerimis. Kalau mau parkir dari samping atau dalem lagi juga bisa, tinggal masuk gang samping PMI  terus saja masuk.

Didalam dalam Taman Lampion Klaten banyak tempat duduk yang bisa untuk bersantai ria, tempatnya lumayan luas.



Kalau dari pengamatan versi ketak-ketik saat itu sih taman lampion ini lebih banyak dikunjungi oleh para ABG yang entah pacaran atau embuhlah gitu deh. Perhatikan foto dibawah ini dimana sesungguhnya ada penampakan anak orang lagi pacaran, bahkan foto diatas yang nampak bagaikan kursi kosong tapi sebenarnya ada ABG pacaran loh ya.



Yang pasti didalam Taman Lampion itu lumayan menyejukan karena banyak tanaman atau pohon, dengan kolam yang entah ada ikan-nya atau tidak tapi ada juga sih yang mancing.



Nah di Taman Lampion itu juga ada kolam air mancur dengan patung Anoman. Satu patung besar dan dibawahnya dikelilingi patung anoman kecil kalo gak salah jumlahnya 8.



Kalau mau lihat gamparan Taman Lampion Klaten versi video bisa lihat cuplikan singat di IG @widhawatitok bawah ini:



Terus apalagi? Ya lihat sendiri ajalah kesana. Kebetulan aku gak suka selfie jadi foto-foto taman Lampion Klaten versi ketak-ketik ya Cuma gitu-gitu doang.

Intinya buat yang butuh tempat jalan-jalan, tempat ngadem, tempat pacaran eh bukan dhing maksudnya tempat santai, tempat selfie atau semacamnya bisa dicoba aja ke Taman Lampion Klaten.

A post shared by Widha Utawi Idha (@widhawatitok) on


Gak jauh dari Taman Lampion Klaten itu juga ada Taman Hutan Gergunung, tapi aku waktu itu Cuma lewat doang alias gak masuk karena udah capek dan makin mendung.

Udah gitu aja? iya gitu doang, lagi males ketak-ketik nih. Berikutnya nanti aku posting seputar Bukit Patrum.


salam ketak-ketik,
dr pojokan

4/05/2018

Pernah Kecele Tempat Wisata Yang Keren Di Internet Tapi Faktanya Biasa Banget? Kesel Gak?

Aku termasuk kaum yang kurang piknik, kadang pikniknya cuma lihat foto-foto secara random di IG-nya orang yang suka piknik (bukan IG-nya lambe turah loh ya). Pada suatu ketika aku lihat foto di IG dengan background yang menarik gitu kan, lalu aku coba googling dan informasinya memang wow menarik banget gitu loh. Judulnya aja "Hutan Kamboja, Wisata Klaten Bak Afrika". Aku langsung tergiur! karana konon bak Afrika gitu loh. Kapan lagi aku bisa piknik lokal rasa Afrika? ya kan???



Nah, berhubung aku orang Klaten maka seketika langsung niatan mau negokin tempat itu siapa tau aku bisa ketak-ketik lebih dalam seputar tempat yang konon bak Afrika itu tuh. Yah pokoknya saat itu udah yakin banget dapat bahan posting keren gitu deh.

Dan suatu pagi aku naik sepeda menuju TKP, meski aku orang Klaten tapi jujur saja gak hafal daerah Klaten sehingga memakai jurus andalan yakni buka google map. Setelah mengayuh sepeda hampir satu jam dengan melewati ramainya acara car free day minggu pagi itu akhirnya aku sampai di TKP. Dan badalah....

Ternyata tempatnya gak seperti yang aku bayangkan. Tempatnya tuh biasa aja, bahkan biasa banget. Merasa kecele? jelas dong! Untuk gambarnya bisa dilihat di bawah ini (aku posting di IG @widhawatitok). Perbandingan foto info dari internet dengan foto asli yang aku ambil bisa diklik tanda geser ke kanan.


Intinya antara foto yang keren di internet itu beda jauh dengan aslinya, tempat aslinya banyak rumput, ada pohon pisang juga, ada sampah juga. Semacam tempat yang gak terawat gitu lah.

Ya gitu deh, udah jarang piknik, sekalinya piknik kecele! *apes.... haha. Tapi gak juga dhing, mungkin aku-nya aja yang kurang gaul, terlalu polos karena percaya gitu aja dengan postingan di internet, yang padahal setiap orang selalu berusaha posting gambar yang paling wow, bahkan kadang diedit-edit dulu biar tampil maksimal. Ya kan??? Aku sendiri juga gitu sih, biasanya kalau misal foto capung beberapa cepretan tapi dipilih yang sekiranya paling kece untuk diposting.

Tapi kalau bikin tulisan atau foto yang berlebihan padahal aslinya biasa banget itu ya gimana gitu kan? rasakan seperti antara hoax dan gak hoax gitu loh. Ah embuhlah. Tapi meski sempat kecele akhirnya bisa menemukan tempat yang gak jauh dari situ tapi ya lumayan lah yakni Taman Lampion Klaten. Simak di postingan selanjutnya aja ya.


salam ketak-ketik,
dr pojokan

3/04/2018

WATU SEPUR Tempat Wisata Alam Indah Terbaru di Bogoran Bayat Klaten, Simak Liputan Serunya Disini!

Aku jarang piknik, tapi sesekali blusukan ke alam sekitar dikit siapa tau ada yang dibisa di ketak-ketik. Nah ceritanya ini piknik ke luar desa, bukan ke luar negeri loh ya. Nama tempat wisatanya adalah WATU SEPUR (batu kereta) berada di Bogoran, desa Jotangan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Tempat wisata Watu Sepur ini terbilang masih baru dan mudah dijangkau, kalau bingung google map saja. Misal dari lapangan kalikebo itu tinggal ke selatan aja terus entar juga nyampai.



Kalau menurutku, ini menurutku loh ya! Ke Watu Sepur ini enaknya sambil bersepeda, jalannya rata mulus dan pemandangannya bukit pengunungan yang sedap dilihat. Tiket masuk ke Watu Sepur berapa? Hanya 2 ribu! Parkir motor 2 ribu, kalau mobil 5 ribu! Murah meriah pokoknya.

Kenapa namanya Watu Sepur (batu kereta)? Apakah karena dulu ada kereta yang ngeyel terus sama emaknya dikutuk jadi batu? Ah gak gitu….. mana ada kereta dikutuk emaknya terus jadi batu. Intinya watu sepur atau batu kereta itu batunya panjang seperti kereta yang gak terputus, udah gitu aja, jadinya bukan karena acara kutukan dari emak gitu loh ya.

Kalau mau menikmati pemandangan alam bisa naik ke gardu pandang, tapi hati-hati karena jalannya berbatu-batu, kalau hujan ya pasti tambah sensasi licin gimana gitu. Nah karena gardu pandang ini menghadap ke timur, pasti lebih indah lagi kalau datang pagi-pagi buta lalu nunggu sang mentari muncul. Jangan lupa baca juga aturan pakainya ya, dimana di gardu pandang itu maksimal 5 orang aja, terus gak boleh manjat petakilan atau sandaran. (*pokoknya hati-hati aja biar gak jatuh….).

Selain sensasi pemandangan dari gardu pandang itu juga banyak banget tempat bersantai seperti gazebo, ayunan, tempat berfoto-foto ria. Ada juga yang jualan makanan minuman dan lain sebagainya. Untuk foto-foto bisa dilihat di IG aja ya @widhawatitok (klik geser ke kanan, ada 10 foto gambaran wisata Watu Sepur Rindu Alam).



Kalau ingin lihat selebihnya seputar Watu Sepur bisa juga dilihat di video youtube ketak-ketik bawah ini:



Intinya Wisata Watu Sepur ini bagus lah ya, terutama pemandangan di jalan ketika menuju lokasi, dimana terihat hamparan sawah (atau tegal), bukit yang bergunung-gunung. (*buat yang suka bersepeda cocok deh pokoknya…).

Tapi kalau menurutku selaku orang yang jarang piknik, sekali lagi ini menurut versiku (pendapat pribadi doang)! Tempatnya kurang bersih, sampah plastik masih semena-mena (entah karena aku-nya yang datang kesorean jadi belum dibersihkan atau gimana gitu). Tempat foto atau selfie-nya kayak gak terawat, terlihat lawas gitu deh padahal kan Watu Sepur ini masih baru banget (entah mungkin karena kena hujan lalu menimbulkan efek lawas atau gimana gitu). Kalau kayu-kayu buat foto itu dibikin lebih warna-warni lagi pasti bakalan lebih menarik, apalagi kalau ada arena flying fox *eaaa….

Ya seperti itulah kiranya ketak-ketik seputar Watu Sepur, tempatnya enak kok dan mungkin karena masih baru jadi masih terus berbenah. Semoga Wisata Watu Sepur ini makin cantik dan makin ramai, udah gitu aja.


salam ketak-ketik,
dr pojokan

Lapak Aneka Souvenir Promosi Widhadong

 









Konveksi Kaos Widhadong